Mohon tunggu...
Eni Susanti
Eni Susanti Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD di salah satu sekolah swasta di kabupaten Pemalang, Jawa Tengah

Wanita lahir di Pemalang, 13 Agustus 1986. Menikah dengan Gusdianto, 1 November 2007 dengan dikaruniai empat orang anak. Mulai mengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal di Kelompok Bermain Nisa Al-Hidayah tahun 2010-2013. Terjun di dunia marketing perbukuan pada 2013-2014. Kembali mengajar pada PAUD formal di salah satu TK swasta tahun 2014-sekarang. Lulus S1 Universitas Ivet Semarang jurusan PG-PAUD tahun 2019 angkatan ke-1 yang sebelumnya bernama IKIP Veteran Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gara-gara Asmara, Siswa SMP Gantung Diri

13 Desember 2020   06:35 Diperbarui: 13 Desember 2020   07:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang remaja siswa SMP ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di pohon nangka, Desa Majalengka Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu petang (12/12).

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di lokasi kejadian di RT 03 RW 03 Desa Majalangu, sekitar pukul 17.45 WIB. Lokasi ditemukannya korban berada di pinggir sungai. Menurut Kapolsek Watukumpul, Iptu Dibyo, saat ditemukan kondisi korban tergantung di pohon nangka dengan tali plastik melilit di leher. 

Korban bernama Muhammad Rafi Maulana (17) warga Dukuh Bungkus, Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul merupakan siswa kelas 3 SMP. Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena masalah asmara. 

Hal ini dikaitkan dengan penemuan adanya tulisan di dinding rumah yang tidak jauh dari tempat kejadian. Di tembok rumah yang digunakan untuk menuliskan pesan terakhir sebelum korban meninggal tertulis " Rafi Cinta Mati Vita"

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban sempat pamit ke ibunya akan pergi bermain pada Sabtu siang (12/12). Korban juga sempat berpesan ke salah satu adiknya. 

Menurut pihak keluarga korban pamit mau main. Kemudian sore dicari tidak ketemu. Lalu petang hari warga geger dengan temuan korban meninggal dalam posisi tergantung di pohon nangka. Sebelum pergi, dia juga sempat pesan ke adiknya, bilang 'tulung kowe manut karo simak, jaga simak, aku arep lungo adoh, ora balik (tolong patuh sama ibu, jaga ibu. Aku mau pergi jauh, tidak pulang). 

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun