Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir kota, hiduplah seorang pemuda bernama Ahmad. Setiap hari, ia menjalani rutinitasnya dengan penuh semangat. Ahmad bekerja sebagai petani dan juga membantu orang tuanya menjaga kebun. Namun, ada satu hal yang selalu menjadi perhatian Ahmad: kebersihan.
Ahmad selalu menjaga kebersihan di sekitar rumah dan kebunnya. Setiap pagi sebelum bekerja, ia menyapu halaman, membersihkan selokan, dan menata tanaman agar terlihat rapi. Ia percaya bahwa kebersihan bukan hanya soal fisik, tapi juga merupakan bagian dari ibadah kepada Allah. Sejak kecil, orang tuanya selalu mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Pada suatu hari, ketika Ahmad sedang membersihkan halaman rumah, seorang tetangga yang bernama Hasan datang menghampirinya. Hasan terlihat bingung dan sedikit khawatir.
"Ahmad, mengapa kamu begitu rajin menjaga kebersihan? Bukankah itu hanya pekerjaan yang bisa dilakukan orang lain?" tanya Hasan.
Ahmad tersenyum dan menjawab, "Kebersihan bukan hanya tentang pekerjaan rumah, Hasan. Kebersihan adalah cara kita menghormati diri kita sendiri dan orang lain. Dengan menjaga kebersihan, kita menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang baik. Bahkan, dalam Islam, kebersihan itu sangat dihargai, karena Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman."
Hasan terdiam sejenak,lalu Hasan teringat sesuatu yang dikatakan oleh gurunya ketika di pesantren bahwasanya perkataan Ahmad tadi bukanlah sabda nabi ataupun hadist melainkan hadist nya lemah ataupun dhoif, kemudian Hasan pun berkata " maaf Ahmad yang dikatakan oleh mu itu hadist dhoif atau hadist lemah jadi tidak bisa dijadikan sebuah hujjah". Ahmad pun bertanya ke Hasan "apakah benar kebersihan adalah sebagian dari iman bukanlah hadist shohih?" Hasan pun menjawab nya"iya,Ahmad kita tidak bisa menjadikannya hujjah dalam kehidupan kita sehari hari". Ahmad membalasnya dengan senyuman dan berkata" oh seperti itu Hasan,terima kasih sudah memberi tahu ku tapi Jika kita merawat tubuh kita dengan baik, menjaga kebersihan, dan selalu menjaga lingkungan sekitar, itu adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah. Dengan kebersihan, kita bisa lebih fokus beribadah tanpa gangguan, dan juga bisa memberi contoh yang baik bagi orang lain."
Sejak saat itu, Hasan mulai meniru kebiasaan Ahmad. Ia mulai membersihkan rumahnya lebih sering, menjaga kebun kecilnya, dan bahkan membuang sampah pada tempatnya. Hasan merasa hatinya menjadi lebih tenang, dan ia merasa lebih dekat dengan Allah.
Ahmad pun merasa bahagia melihat perubahan pada tetangganya. Ia tahu bahwa kebersihan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal hati. Dengan menjaga kebersihan, ia merasa hidupnya lebih terarah dan penuh berkah.
Hari demi hari berlalu, dan desa itu semakin bersih dan rapi. Warga saling bergotong royong menjaga kebersihan, dan mereka semua merasakan manfaatnya. Mereka sadar bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, dan iman yang kuat akan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Begitulah kisah Ahmad dan Hasan, dua sahabat yang belajar bahwa kebersihan tidak hanya menjaga tubuh dan rumah, tetapi juga menjaga jiwa dan hubungan dengan Allah. Kebersihan memang sebagian dari iman, dan dengan kebersihan, hidup menjadi lebih indah dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H