Namun, hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi orangtua karena anak-anak Gen alpha sangat sulit lepas dari gadget dan malas bersosialisasi dengan orang lain. Ditambah lagi selama dua tahun pandemi covid yang mewajibkan kegiatan daring menggunakan gadget. Belajarnya berapa jam dan sisanya akhirnya terbawa keterusan mainan gadget dan sulit dikendalikan. Risiko mental illness pada generasi inilah yang menjadi kekhawatiran bagi para orangtua milenial dalam pola pengasuhan dan Pendidikan anak. Tuntutan dan tekanan masa depan secara akademis dan kehidupan sosialnya yang kontradiktif dengan situasi kondisi anak-anak gen alpha.
Tantangan Generasi Milenial Menjadi Orangtua Gen Z dan A
Jaman terus berubah dan akan tetap terus berubah. Pertama hal yang harus diingat sebagai orangtua adalah TENANG dan JANGAN PANIK. Kepanikan menutup semua pikiran dan tindakan yang ingin dilakukan dengan benar. Apapun generasi yang menjadi orangtua harap untuk saling menghormati dan tidak merasa yang paling benar dalam mendidik anak. Tantangan dan kesulitan tiap generasi selalu berbeda, karena hal ini terkadang membuat lintas generasi berpikiran buruk terhadap generasi lainnya.
Bukan saja menyalahkan generasi bahkan menyalahkan teknologi alias gadget sebagai penyebab rusaknya generasi. Ough NO ...jangan ini dilakukan karena kalau kita berperang maka hasilnya akan mendapatkan musuh. Lalu harus bagaimana? Ya, kita harus berdamai. Beradaptasi dengan situasi dan kondisi serta mengendalikan bagaimana memanfaatkan hasil teknologi dengan bijak, bertanggungjawab dan kritis.
Kemudian yang ketiga adalah bagaimana memahami fase-fase perkembangan anak. Setiap perkembangan fase anak mempunyai sosok yang dijadikan sebagai idola atau trendsetter. Maka sudah seharusnya orangtua bekerjasama dengan pihak-pihak tersebut sesuai dengan usia perkembangan anak.
Terkahir pahami bagaimana perbedaan antara anak laki-laki dan anak Perempuan. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh orangtua saat berhadapan dengan anak yang berbeda jenis kelamin. Perlakuan, sikap, kebijakan berakhir dengan chaos karena salah memahami karakteristik anak Perempuan dan laki-laki. Â Â
Dus, yang terpenting mari terus bersama belajar untuk menjadi orangtua hebat dari generasi apapun dan untuk generasi manapun. Semangat belajar kehidupan dimanapun kapanpun Bersama siapapun...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI