Mohon tunggu...
ERnawati PGSD
ERnawati PGSD Mohon Tunggu... -

enya mahasiswi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreatif Harus Pintarkah?

1 Desember 2010   08:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah dalam pembentukan manusia yang kreatif, bakat menjadi faktor penunjang yang utama???

Bakat anak ada sejak mereka lahir, kita juga mengenal istilah tes sidik jari anak untuk mngetahui bakat anak. Bakat merupakan kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Tanpa latihan dan pengembangan bakat tidak akan termujud. Bakat berkaitan dengan kreativitas bahkan sangat berkaitan. Kreativitas dapat dilihat dari konsep4 P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk. Menurut TeoriAmbang Intelegensi menunjukan bahwa sampai seputarIQ 120, ternyata ada hubungan antara intelegensi dan kreativitas. Kreativitas rata-rata diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman hidup.

Anak kreatif dapat pula dibentuk sehingga perlu pengarahan dan bimbingan, faktor kognitif, kepribadian, dan motivasi dan lingkungan yang perlu diperhatikan oleh orang tua/guru. Suasana kreatif pun perlu dibentuk untuk merangsang kemampuan berpikir kreatif anak, penataan ruang kelas dengan hiasan dinding yang melatih kemampuan anak untuk berpikir kreatif. Untuk menilai anak tersebut kretif atau tidak itu tidak pada hasilakhirnya saja atau produk tapi justru prosesnya karena disitu kita dapat mengetahui bagaimana munculnya keunikan ide seseorang.

Anak dikatakan memiliki daya kreativitas tinggi tidak lepas dari yang namanya bakat. Karena bakat menjadi pendorong utama untuk seseorang mengembangkan kreativitas.Tapi kreativitas juga tidak harus murni harus terbentuk dari adanya bakat sehingga yang tidak berbakat tidak bisa berkembang karena anak dapat berlatih sehingga terbentuk anak kreatif.Akan lebih maksimal jika sudah ada bakat kemudian dikembangkan pastinya akan memunculkan kreativitas dengan berbagai ide-ide baru.

Kreativitas tidak harus kreatif di bidang pembelajaran saja yang berkaitan dengan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif, anak harus belajar dengan materi-materi pelajaran sehinggga dapat menemukan ide-ide baru dalam belajar tetapi juga bisa di bidang ketrampilan lainnya.

Sesekali latihlah, arahkanlah otak anak didik untuk mengembangkan kerja otak kanan mereka karena otak kanan lebih dominan untuk hal-hal yang berkaitan dengan bakat sehinggga kreativitas anak bisa dibentuk sejak dini.

Semua orang tua mengaharapkan anaknyapintar dalam pelajaran dan juga kreatif di bidang lain, bagaimana jika diterapkan adanya kurikulum berbasis kreativitas untuk melengkapi kurikulum yang sudah ada di sekolah, kurikulum ini ditujukan untuk membentuk siswa yang kreatif dalam bakatnya tapi juga tidak melupakan kewajiban siswa dalam belajar.

Masalah lama dalam pembelajaran masa lalu yaitu adanya tuntutan dari guru agar anak menerima apa yang diberikan pendidik, belajar secara mekanik, seragam, sesuai dengan apa yang ada di buku dan telah disepakati. Anak tidak diberikan kebebasan untuk berkreasi, berimajinasi, berfantasi, berinovasi sesuai dengan kekuatan dan keunikan anak.Anak akan tertekan dengan adanya tuntutan dan metode pembelajaran yang seperti itu.Keaktifan sama sekali tidak terbentuk , apabila mengharapkan siswa yang memiliki daya kreativitas yang tinggidan berpikir kritis. Perlu pembenahan, kreatif berarti dapat menemukan ide-ide baru dalam suatu masalah. Anak yang dapat memecahkan suatu masalah dengan ide-ide berbeda yang berbeda dengan yang lain nantinya kan diarahkan menjadi manusia yang problem sorver.

Jika ada suatu kurikulum yang berbasis kreativitas, kira-kira arahnya akan kemana? Apakah membentuk manusia yangkreatif??

Masalah pengembangan kreativitas anak terusmenjadi pembicaraan banyak orang. Orang tua dari siswa pun sering memamerkan anaknya atas tindakan anak mereka yang dianggap kreatif. Itu bagus, dorong terus anak untuk terus mengembangkan kreativitas dalam belajar ataupun kreatif dalam hal lain.

Metode berbasis kreativitas diharapkan mampu menciptakan generasi –generasi baru yang kreatif. Kreatif tidak harus pandai dan memiliki IQ tinggi, tapi hal itu menjadi faktor pendukung yang baik untuk meningkatkan kreativitas. Kebiasaan terbentu dari kebiasaan membuat sesuatu hingga ia bisa disebut ahli di bidangnya, pada titik puncak kepuasan akan memunculkan ide baru yang lebih berbeda dari apa yang sudah ada.

Hal tersebut di atas diterapkan dibidang peningkatan kreativitas di luar kegiatan belajar siswa. Metode kreativitasditerapkan dalam pembelajaran di kelas pun akan banyak memberikan manfaat.

Misalnya, dalam pembelajaran SD kelas awal, pembelajaran matematika berhitung, siswa diharuskan membawa lidi untuk praktik menghitung, setelah proses berhitung menggunakan potongan lidi yang dibagi menjadi berapa bagian sama panjang, selanjutnya guru menyediakan lem dan memberikan kebebasan pada siswanya untuk membuat suatu gambar dengan lidi tersebut. Anak bebas mengkreasikan sebebas mereka, guru dapat melihat bagaimana proses kreativitas anak tersebut dapat terbentuk.

Proses belajarsecara sederhana tersebut akan melatih siswa aktifa dan juga kreatif.Dari ilustrasi di atas akan tampak siapa saja anak yang kreatif dalam hal menyusun bendamenjadi gambar.Tidak bisa dikatakan anak yang menyelesaikan tugas paling awal anak tersebut pandai dan kreatif karena yang dinilai bukan produk tapi proses dan hasil. Bisa sajaanak yang tidak biasanya tampak menonjol di kelas justru daya kreativitasnya tinggi karena ia memiliki bakat. Bakat itu tidak lepas dari aynag namanya pembentukan manusia kreatif. Jika sejak dini sudah ada bakat kreativitas anak akan lebih optimal pembentukannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun