Mohon tunggu...
ERnawati PGSD
ERnawati PGSD Mohon Tunggu... -

enya mahasiswi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menyusun Kalimat dengan Media Bumbung Substitusi

18 September 2011   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bumbung adalah gelondongan bambu yang dipotong-potong sesuai ukuran. Bumbung juga bisa digunakan untuk pembuatan media pembelajaran yang biasa disebut bumbung substitusi. Substitusi berarti menggantikan untuk membentuk keutuhan atau hubungan yang utuh dan runtut. Bumbung substitusi tidak harus dibuat dari bambu tapi juga bisa dari kertas karton ataupun paralon.

Bumbung substitusi yang akan dijelaskan di sini adalah bumbung yang menggunakan bambu karena bambu lebih mudah memperolehnya dan harga tidak terlalu mahal keawetan dan kekuatan juga menjadi kelebihan bambu. Bumbung substitusi lebih cocok digunakan untuk pembelajaran penyusunan kalimat dalam mata pelajaran bahasa indonesia, bahasa inggris, atau bahasa jawa. Tapi tidak membatasi itu bisa juga untuk pembelajaran lain seperti matematika, dan pelajaran berlatih membaca kelas rendah.

Media bumbung substitusi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

Ø Kelebihan:

1. Model bumbung dapat dibuat semenarik mungkin

2. Cocok sekali untuk pembelajaran menyusun struktur kalimat

3. Dapat digunakan berkali-kali karena bahan tahan lama, tidak mudah rusak

Ø Kekurangan

1. Tidak praktis karena jika bumbung substitusi terlalu besar sulit membawanya

2. Terbatas untuk pembelajaran mata pelajaran tertentu

3. Pembuatan membutuhkan waktu lama paling cepat 3hari jika model bumbung divariasi dengan papan penyangga

Cara pembuatan Bumbung Substitusi:

1. Temukan ide berupa kalimat/huruf/angka apa yang nantinya akan dipasang di bumbung.

2. Sediakan bumbung panjang bisa dari bambu, paralon atau karton. Potong bumbung menjadi berapa bagian.

3. Potongan bambu tersebut disejajarkan tapi dalam keadaan bambu itu sudah menjadi bagian-bagian atau potongan. Misal menjadi 3 atau 4 bumbung.

4. Bumbung bisa diwarnai supaya lebih menarik.

5. Langkah selanjutnya yaitu membentuk kalimat pada masing-masing bumbung. Setiap bumbung dibagi menjadi beberapa bagian. Misal dibagi menjadi 6 bagian yang nantinya tiap bagian tersebut akan menduduki sebuah kata. Semua bumbung dibagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan kata yang akan digunakan.

6. Setelah pembagian selesai, selanjutnya kata-kata dari kalimat yang sudah dipikirkan tersebut dituliskan pada bumbung. Jika bumbung mengambil tema struktur kalimat bisa bumbung pertama menempati kata-kata yang menempati kedudukan sebagai subjek, bumbung kedua menempati kata-kata yang berperan sebagai predikat, bumbung yang ketiga adalah objek, bisa ditambahkan bumbung lain untuk keterangan. Kata yang dituliskan pada bumbung alangkah baiknya jika ditempel sehingga tidak permanen dan lain waktu bumbung tersebut dapat dugunakan untuk pembelajaran lainnya lagi.

7. Untuk menopang rangkaian bumbung, sebaiknya diberi tumpuan atau tempat bumbung bisa berupa bambu gelondongan yang ukurannya lebih kecil dari bumbung yang sudah dipotong-potong tetapi lebih panjang dan tidak dipotong-potong dibiarkan memanjang. Rangkaian bumbung bagian- bagian dan gelondongan tadi selanjutnya diberi kaki atau dudukan lagi untuk menyangga bumbung sehingga bisa digunakan untuk media maka diperlukan kayu atau bambu untuk menopang lagi masing-masing ujung bambu gelondongan bagian kanan dan kiri.

Cara penggunaan bumbung substitusi cukup gampang, misal bumbung substitusi dengan tema "Peran Anggota Keluarga" mata pelajaran IPS kelas II. Setiap bumbung memiliki kedudukan yang berbeda, bumbung pertama adalah subjek kalimat ( Ayah, Ibu, Anak, Kakak, Adik, Saya). Bumbung kedua menempati kedudukan kata kerja/peran (merawat, mendidik, belajar, membantu, mencari, menghidupi). Bumbung ketiga memerankan kata yang berupa sasaran atau objek kalimat yaitu ayah, ibu, istri, nafkah, IPS dan anak. Kata-kata tersebut sudah tersusun dalam pembagian masing-masing bumbung.

Pembelajaran ini dilakukan dengan cara siswa diperkenalkan dulu dengan bumbung substitusi itu apa dan bagaimana aturan main dari penggunaan bumbung. Siswa dapat di buat berkelompok ataupun secara individu tapi lebih efisien dapat secara berkelompok. Jika berkelompok, tiap kelompok mengelompokan peran dari keluarga apa saja dengan mengurutkan pada kata pada bumbung. Setelah menemukan apa saja yang peran dari anggota keluarga, hasil akan dibacakan di depan kelas oleh masing-masing kelompok. Karena ini pembelajaran media ini pada kelas rendah, maka pada akhir presentasi kelompok anak-anak akan dimintai pendapat tentang jawaban dari anggota kelompok lain berkenaan dengan jawaban dari kelompok. Anak-anak akan merasa senang jika ada salah satu kelompok yang tidak tepat mengurutkan kalimat dan bisa dijadikan evaluasi pembelajaran.

Cara penyimpanan media bumbung substitusi juga tidak terlalu sulit karena media ini sudah permanen dari bentuknya, jadi perawatan hanya dengan seringkali bumbung dibersihkan dengan kemoceng dan jika sempat dilap dengan kain tidak terlalu basah untuk menghilangkan debu. Bumbung diletakan pada meja jangan pada lantai karena kelembaban udara akan berpengaruh pada pengeroposan bambu dan kayu jika bumbung dari kayu atau bambu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun