Mohon tunggu...
Enike Valina
Enike Valina Mohon Tunggu... Konsultan - Saya Manusia Biasa.

Lakukan apa yang kamu bisa dan yakinlah bahwa kita pasti bisa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Amarahku

18 April 2019   06:50 Diperbarui: 18 April 2019   07:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari berjumpa bulan
Langit cerah menjadi hitam
Amarahku bagai api yang membara
Disaat aku merasa terdampar atas ombak raksasa
Kuingin marah pada siapa?
Ntah kenapa jiwaku ingin sendiri dengan kesunyian
Tanpa kusadar bahwa keputusanku sangat salah dimata mereka
Akan tetapi nuraniku hanya membeku atas amarahku
Tidak banyak orang paham terhadap diriku
Meski banyak pertanyaan, aku hanya tersenyum kecil
Hingga akhirnya aku sadar
Satu orang yang kubenci sempat tersenyum melihatku
Kontrol amarahmu
Jadikan benteng pertahanan hidupmu
Kuingin engkau tersenyum meski engkau membenciku
Hanya itu pesanku terhadap amarahmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun