Mohon tunggu...
Eti Nurhayati
Eti Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Eti Nurhayati seorang Guru Penulis. Telah menulis di berbagai media cetak dan online. Sampai saat ini telah menerbitkan 9 buku solo dan 41 buku antologi.

Eti Nurhayati seorang guru penulis. Mempunyai hobby menulis sejak remaja. Tulisannya tersebar di berbagai media, baik media cetak maupun media online. Hingga kini telah menerbitkan 9 buku solo dan 41 buku antologi. Kiprahnya di bidang literasi mendapat beberapa penghargaan, diantaranya Dede Yusuf Award (2010), Book Award pada SIEC (2016), GLS WJLRC menyukseskan Gerakan Guru Menulis 100 buku (2017), Pemrasaran dalam Diseminasi Nasional Literasi (2017), Pelopor Gerakan Literasi Keluarga DISPUSIPDA JABAR (2018), Sertifikat Kompetensi Penulisan Buku Nonfiksi (2020), Parasamya Susastra Nugraha dan Parasamya Suratma Nugraha (2020 dan 2021).

Selanjutnya

Tutup

Book

Sepotong Hati yang Baru

2 Februari 2024   06:15 Diperbarui: 2 Februari 2024   06:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku : Sepotong Hati Yang Baru
Penulis        : Tere Liye
Penerbit      :  Mahaka Publishing, 2012
Tebal. Buku: 206 halaman.

Buku ini terdiri dari delapan judul. Dalam hal ini saya akan fokus pada judul yang tertera pada jilid buku ini, yaitu Sepotong Hati yang Baru.
Cerita ini melukiskan tentang kesedihan dan kehancuran Aku karena ditinggal oleh Alysa yang mencintai pria lain lima hari menjelang pernikahan kami. Dia membatalkan pernikahan kami begitu saja.
Aku seperti tak akan mampu melanjutkan hidup tanpa Alysa , karena separuh hatiku telah hancur. Peristiwa menyedihkan dan memalukan itu telah terjadi setahun silam.
Kini Alysa ada di hadapan Aku. Ini di luar dugaanku. Setelah Aku susah payah menyingkirkan kenangan pahit itu. Alysa menelponku dan meminta bertemu malam ini.Ketika hatiku terkoyak , Aku sudah bersumpah untuk menguburnya dalam- dalam. Kini Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan. Alysa bilang bahwa hubungannya dengan pria itu gagal.
Saat ini aku berusaha untuk menjadi pria yang tegar. Berkali- kali Alysa meminta maaf dan menanyakan padaku tentang keberadaannya di hatiku. " Apakah di hatimu masih ada namaku? " tanyanya berulang- ulang. Akhirnya dia meninggalkanku setelah kukatakan bahwa aku sudah menikah walaupun itu bohong.
Malam ini Aku menyadari bahwa cinta bukan sekedar soal memaafkan dan bukan sekedar menerima apa adanya, akan tetapi cinta itu juga harga diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun