Mohon tunggu...
Rhisma Gnepo
Rhisma Gnepo Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Selamat datang para partner Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Lockdown/PSBB) Nenek Pedagang Sayur Takut Mati Kelaparan

26 April 2020   05:42 Diperbarui: 26 April 2020   11:52 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilema Lockdown/PSBB :
PNS aman
Aparat pemerintah aman
yang punya tabungan banyak aman
yang serba berkecukupan aman
Konglomerat aman
Dirumah setahun pun tidak ada masalah
Karena ada gaji n banyak harta dan kekayaan
Serta tabungan d bank
To bagaimana dengan saudara kita
yang kurang mampu kasian seperti :


Buruh harian
Karyawan lepas
Tukang ojek
Nelayan
Kurir
Pedagang kaki lima
Tukang cukur
Dan masih banyak lagi
Kalau diam dalam rumah
yang pengahasilan perharix cuma cukup untuk makan sehari dan klo tinggal d rumah tdk ada penghasilan lainnya.. jangankan tabungan buatmakan hari2 saja kadang TIDAK cukup.
Dia mau makan apa kasian ??
Apa hal ini sudah dipertimbangkan??
Apa hal ini sudah direncanakan??
Jadi Jangan kita heran kalau masih banyak yang berkeliaran di jalan tanpa ada rasa takut terkena virus covid-19.. !!
Mereka bukan keras kepala..bukan TIDAK mau taat aturan pemerintah, tapi, mereka dilema antara mati tidak makan / mati karna virus buat mereka keduanya sama2 sangat menakutkan tapi mereka tidak boleh menyerah begitu saja.
Yang mereka takutkan kalau diam dirumah yaitu tidak ada lauk pauk yang bisa dimakan yang akhirnya juga berujung mati kelaparan.
Tolong perhatikan ini wahai penguasa negeri ini!!!
Jeritan rakyat kecil
#PresidenRI
#Pemerintahpusat
#PemerintahDaerah
#WakilRakyat
#Semuapihakygterkait
Orang miskin bukan pembawa Virus..dan bukan kebal virus tapi kami terpaksa kebal demi mencari sesuap nasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun