hariku yang terlampau sayu
benakku yang kian layu
ku coba pejamkan mata, menelusuk ke pintu khayal
ku lihat, kulihat awan terang menghampiriku
membawa sejuta cahaya serta pelangi menari indah
laksana penari latar di sebuah panggung megah
tapi sunggu sayang itu hanya khayalan semu.
ku coba buka mata yang kian membengkak
hanya ada langit-langit rumah yang ku anggap awan putih
serta pembiasan cermin yang ku anggap pelangi.
kau, kemana kau ?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!