Mohon tunggu...
Entis Sutisna
Entis Sutisna Mohon Tunggu... -

semua berjalan seperti kepakan burung yeng terkadan di bawah dan terkadang diatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari di Atas Khayalan

25 November 2012   03:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

andaikan hari demi hari bisa aku petik layaknya kecapi.

dan langit pun ikut menari bak penali latar memanjakan mata tertuju padanya.

serta malam bisa aku sihir menjadi taman surga nan indah dengan kerlip bintangnya.

khayalan menari-nari di atas pikiran pelamun

menghiasi setiap lamunannya.

dirimu

diriku

dengan penuh kekhusuan dua insan itu bersatu menjadi kita.

penuh dengan kepalsuan, menerawang menjauh dari kenyataan.

pisau tertombak api, membakar ketajamannya.

bungapun seakan mati melihat kepalsuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun