andaikan hari demi hari bisa aku petik layaknya kecapi.
dan langit pun ikut menari bak penali latar memanjakan mata tertuju padanya.
serta malam bisa aku sihir menjadi taman surga nan indah dengan kerlip bintangnya.
khayalan menari-nari di atas pikiran pelamun
menghiasi setiap lamunannya.
dirimu
diriku
dengan penuh kekhusuan dua insan itu bersatu menjadi kita.
penuh dengan kepalsuan, menerawang menjauh dari kenyataan.
pisau tertombak api, membakar ketajamannya.
bungapun seakan mati melihat kepalsuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!