Mohon tunggu...
Entin Suhartini
Entin Suhartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik

Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Musim Hujan Membuat Penjualan Es Teh Menurun

7 Januari 2024   17:32 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:35 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Es teh saat ini kerap menjadi minuman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hampir di semua daerah, penjual es teh laris manis diburu pembeli. Kesegarannya yang membuat banyak orang kini mulai membuka bisnis es teh, seperti halnya Ibu Nurhayati (30), penjual es teh Legendaris yang berada di depan Masjid Darul Falah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.

Nurhayati yang telah berjualan es teh Legendaris sejak bulan Agustus 2023 mengatakan, bahwa penjualan es tehnya saat ini mengalami penurunan hingga 70% selama musim hujan.

Biasanya, ia mampu menjual sekitar 500-600 gelas per hari. Namun, kini ia hanya bisa menjual 100 gelas setiap harinya.

"Penurunannya lumayan, bisa sampai 70%. Biasanya saya menjual 500-600 gelas, tapi akhir-akhir ini hanya 100 gelas saja setiap harinya. Kalau hari Sabtu sampai Minggu mulai ada peningkatan penjualan lagi bisa sampai 200 gelas," kata Nurhayati saat diwawancarai di lapak dagangnya, Sabtu (25/12/2023).

Hasil dari penjualan es teh pun tak main-main. Jika dihitung, maka Nurhayati bisa mengantongi uang hingga Rp 1 juta dalam sehari. Namun, saat ini ia hanya mengantongi uang Rp 300 ribuan saja. Setiap harinya, Nurhayati menyiapkan total 10 liter teh manis.

Menurut Nurhayati, penurunan penjualan es teh Legendaris miliknya disebabkan oleh cuaca yang dingin karena musim hujan akhir-akhir ini. Hal ini membuat banyak orang tidak membutuhkan minuman dingin untuk menyegarkan diri.

"Pengaruhnya memang musim hujan ini sih. Biasanya kalau siang kan panas sekali, jadi orang-orang biasanya mampir untuk beli es teh, tapi sekarang karena hampir setiap hari hujan jadi sepi pembeli," ujarnya.

Rata-rata pembeli es teh Legendaris miliknya adalah dari warga sekitar yang lewat. Kebanyakan yang beli dari kalangan anak-anak. Biasanya mulai ada penurunan penjualan dari jam 4 sore hingga jam 8 malam.

Setiap gelas es teh Legendaris dijual dengan harga Rp 3.000 untuk gelas kecil dan Rp 5.000 untuk gelas jumbo. Namun, pada hari Jumat, Nurhayati menawarkan promo, yaitu beli 2 gratis 1.

"Kalau Jumat saya adain promo yaitu beli 2 gratis 1. Ini bisa dibilang untuk berbagi di jumat berkah dan sekalian untuk menarik pembeli," kata Nurhayati.

Nurhayati mengaku bahwa dampak musim hujan pada omset penjualannya memiliki pengaruh yang sangat besar. Setiap harinya Nurhayati bisa mendapatkan penghasilan Rp 1 jutaan kini hanya mendapatkan Rp 300 ribuan saja setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun