Saya pribadi yg menyaksikan secara langsung sidang isbath melalui televisi beranggapan sidang tersebut berlangsung secara musyawarah mufakat, dimana mayoritas ulama yg tergabung dalam beberapa ormas Islam meyakini 1 Syawal 1432 H jatuh pada tgl. 31 Agustus 2011 sehingga pemerintah membuat keputusan berdasarkan suara mayoritas.
Mungkin Din Syamsuddin menghendaki keputusan pemerintah secara gamblang menyebutkan penetapan 1 Syawal 1432 H berdasarkan keputusan masing2x ormas.,... tapi menurut saya apabila hal tersebut dilakukan bukankah menjadi sangat aneh keputusan pemerintah tersebut, dimana keputusannya petepan 1 syawal 1432 H ada yg jatuh pada tgl.29, 30, 31 atau mungkin tanggal 32... ha3x pusing jadinya rakyat.
Namun demikian secara pribadi saya sangat berharap semua saudara seiman yg ketebetulan membaca berita tersebut menyikapinya dengan hati bersih, jangan kotori lagi diri kita dengan dosa hanya karena sebuah berita... jangan sampai kita terprovokasi dengan suatu berita untuk kepentingan yg sama sekali tidak menguntungkan umat. Marilah kita tetap menjalin hubungan tali silaturahim dengan penuh rasa cinta & kasih sayang, buktikan kepada para pemimpin bahwa rakyat bisa bertindak lebih dewasa ketimbang pemimpinnya.
Mohon maaf atas segala kekurang/kesalahan dalam penulisan ini, tulisan ini saya buat semata2x hanya karena keinginan di hati yg paling dalam agar rakyat Indonesia dapat terus hidup berdampingan tanpa mempermasalahkan perbedaan2x yg ada, khususnya perbedaan dalam hal keyakinan. Minal Aidzin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H