Produk hortikultura adalah produk yang dalam bentuk segar merupakan produk yang mudah rusak. Sehingga perlu ditangani secara baik dan benar mulai dari kegiatan on farm sampai dengan off farm. Penanganan produk segar (fresh handling) terdiri dari serangkaian kegiatan yang diawali dari pemetikan sampai dengan produk tersebut dikonsumsi segar.  Hortikultura mencakup buah, sayur dan bunga, merupakan komoditas strategis  ekspor untuk peningkatan devisa dan kesejahteraanÂ
Secara umum rangkaian kegiatan yang dimaksud meliputi pemetikan (panen) yang telah cukup umur, pengumpulan, sortasi, pencucian dan pra pendinginan, pemilahan (grading), pengemasan, pemeraman, penyimpanan dan pendinginan serta pengangkutan/transportasi.
Tahapan teknologi pascapanen  : 1) sortasi yaitu kegiatan pemisahan secara visual berdasarkan tampilan fisik (warna dan bentuk) antara yang baik, tidak rusak, tidak cacat, sehat, ataupun benda asing lainnya, terkadang perlu juga dilakukan trimming (penghilangan bagian yang tidak digunakan seperti duri, tangkai dan ranting). 2) pemilahan atau grading berupa pengelompokan hasil panen berdasarkan kriteria yang telah disepakati oleh produsen dan konsumen dari grade atau kelas, warna, berat, bentuk dan ukuran.Â
Selama grading harus diusahakan terhindar dari kontak sinar matahari secara langsung. Untuk semua kelas mutu, ketentuan minimum yang harus dipenuhi seperti: utuh, padat atau firm, penampilan segar, layak konsumsi, bersih, bebas dari hama dan penyakit, bebas dari kerusakan akibat temperatur, bebas dari kelembaban abnormal, bebas dari aroma dan rasa asing dan memiliki tingkat kematangan cukup.Â
3) pengemasan yang harus mampu melindungi produk dari kerusakan yang terjadi selama distribusi dan pemasaran. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya dan melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan dan getaran). Berbagai jenis bahan digunakan untuk keperluan kemasan, di antaranya adalah bahan dari logam, kayu, gelas, kertas, plastik, film, foil, karung goni, jala busa dan kain.
Demikian pentingnya kegiatan teknologi pascapanen pada produk-produk hortikultura, jika tahapan tersebut dilakukan dengan baik akan meningkatkan nilai tambah dari produk hortikultura tersebut, meningkatkan nilai ekspor, devisa dan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H