Institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, dan universitas) di Indonesia sebelum memasuki masa pandemi Covid-19 umumnya hanya didasarkan pada metode pembelajaran tradisional, yaitu dengan melakukan pembelajaran tatap muka di ruang kelas. Meskipun beberapa institusi dan sekolah tertentu telah menerapkan metode blended learning, masih banyak dari mereka yang terjebak dengan prosedur lama.
Secara mendadak, wabah penyakit mematikan bernama Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Corona (SARS-CoV-2) mengguncang seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakannya sebagai pandemi. Situasi ini menantang sistem pendidikan di seluruh dunia dan memaksa para pendidik untuk beralih ke mode pengajaran online dalam semalam. Banyak institusi akademik yang sebelumnya enggan untuk mengubah pendekatan pedagogis tradisional mereka tidak memiliki pilihan selain beralih sepenuhnya ke belajar-mengajar online.
Pembelajaran daring sendiri masih menjadi tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, dimana wilayahnya terpisah-pisah oleh lautan dan berbagai pulau. Kemajuan teknologi dan ketersediaan akses internet sendiri masih merupakan masalah yang belum tuntas diatasi dalam era industri 4.0 ini.Â
Beberapa daerah terpencil yang jauh dari atau bahkan dekat dengan perkotaan pun belum memiliki pengetahuan yang merata akan keterampilan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar yang sangatlah dibutuhkan, terutama dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan oleh pemerintah dalam menghadapi keadaan pandemi Covid-19 di Indonesia pada saat ini.
Berdasarkan pada perhatian ini, kami sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN Tematik dari Universitas Pendidikan Indonesia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan workshop atau loka karya pada SD N 014 Cigondewah yang berlokasi pada Jl. Cigondewah Kaler No. 15, Cigondewah Kaler, Kec. Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.Â
Workshop yang diadakan pada tanggal 29 -- 30 Juli 2021 ini menargetkan sejumlah guru sekolah dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap penggunaan aplikasi dan media digital berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar-mengajar (KBM) antara guru dan siswa sekolah dasar selama melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maupun setelahnya, agar menghasilkan kegiatan pembelajaran yang berkualitas, interaktif, serta menarik dan mudah dipahami.
Beberapa aplikasi dan media digital yang kami jelaskan merupakan alat-alat yang kami anggap cukup berpengaruh untuk mendongkrak kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh, serta relatif mudah untuk dipelajari bagi orang-orang yang cukup awam terhadap ilmu teknologi dan informasi. Aplikasi dan media digital yang dibahas diantaranya:
1. Google Form
Google Form merupakan layanan yang diberikan dari Google untuk memungkinkan kita dalam membuat formulir, survey, soal maupun tanya jawab dengan fitur formulir daring yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuat formulir. Jawaban yang nantinya didapatkan merupakan jawaban langsung yang diisi oleh responden dari hasil formulir yang telah dibuat oleh pengguna.
Dalam kegiatan pembelajaran, layanan Google Form dapat dimanfaatkan oleh para pengajar untuk berbagai hal seperti membuat soal/pertanyaan, membuat ujian pembelajaran, presensi kehadiran, maupun bentuk pertanyaan lainnya yang dapat dijawab oleh para murid secara online, tanpa harus menggunakan kertas secara fisik. Jawaban dari pengisi formulir secara otomatis akan terlampir pada laman Google Form yang dibuat, serta dapat direkap oleh guru untuk keperluan penilaian dan sebagainya.
2. Zoom Meetings