Maka dari itu, hal ini adalah modal utama untuk menghadapi tantangan dalam upaya memfasilitasi dialog internasional, terutama dengan negara-negara besar dan pemain kunci dalam isu ini seperti AS, Rusia, dan China.
Modal berikutnya adalah peran ASEAN dalam penciptaan perdamaian di Semenanjung Korea, sebagai penyedia lingkungan yang kondusif untuk pendekatan diplomasi yang inklusif dan multilateral. Teo Ang Guan dalam tulisannya untuk ASEAN-Korea Centre menyarankan ASEAN bersama Korsel mengajak Korut mengonsolidasikan diri ke dalam arsitektur keamanan regional yang dipimpin ASEAN, sehingga mengurangi trust deficit yang dialami Pyongyang di kancah global.Â
Momen ASEAN Regional Forum (ARF) dapat digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan informal bersifat ad-hoc antara Menteri Luar Negeri dari Korea Selatan dan Korea Utara, dengan detil pertemuan bersifat off the record, dan hanya menghasilkan dokumen tertulis berupa rilis pers oleh Ketua ARF. Sebagai platform multilateral satu-satunya dimana Korea Selatan dan Korea Utara dapat bertemu membahas isu keamanan setelah kegagalan Six Party Talks, ARF dapat turut membantu meredakan ketegangan di Semenanjung Korea, termasuk dalam isu denuklirisasi.
Dengan demikian, kita dapat mengidentifikasi para aktor yang dapat berperan penting dalam isu arsitektur keamanan di Semenanjung Korea. Kehadiran Indonesia sebagai pemain regional yang bertindak selaku sahabat Dua Korea dengan latar belakang pengalaman diplomatik yang kaya, ASEAN dengan beragam forum multilateral termasuk ARF yang dapat menjadi tempat pertemuan informal pejabat Dua Korea, serta kesediaan negara-negara besar pemain kunci lainnya seperti Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok untuk berpartisipasi aktif, menjadi katalis penting solusi penurunan ketegangan di Semenanjung Korea, memajukan agenda denuklirisasi kawasan, bahkan memfasilitasi proses reunifikasi Dua Korea. Maka, diplomasi multilateral, inklusif, dan berkesinambungan ini adalah langkah penting guna mematahkan ancaman nuklir Korea Utara dalam konflik di Semenanjung Korea bagi perdamaian dunia.
Referensi:
1.Jeffrey Lewis, The 2020 Commission Report on the North Korean Nuclear Attacks Against the United States, Houghton Mifflin Harcourt, 2018.
2.East Asia Forum, "A Role for ASEAN on the Korean Peninsula," 28 Agustus 2020.
https://eastasiaforum.org/2020/08/28/a-role-for-asean-on-the-korean-peninsula/
3.ASC FISIPOL UGM, "Panmunjom Agreement: Role of ASEAN Behind a Pacified Peninsula," 1 September 2018.
https://asc.fisipol.ugm.ac.id/2018/09/01/panmunjom-agreement-role-asean-behind-pacified-peninsula/
4.Seminar Nasional "Diplomasi Pertahanan Republik Indonesia Menanggapi Krisis di Semenanjung Korea," Laksda TNI Amarulla Octavian, Universitas Pertahanan, Desember 2017.
5.Hasto Kristiyanto, "Indonesia dan Upaya Perdamaian Semenanjung Korea," Kompas, 9 November 2020.
https://www.kompas.id/baca/opini/2020/11/09/indonesia-dan-upaya-perdamaian-semenanjung-korea
6.Kementerian Luar Negeri RI, "Menlu RI Serukan Aksi Nyata untuk Dorong Perlucutan Senjata Nuklir," Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 25 Oktober 2022.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/4494/berita/menlu-ri-serukan-aksi-nyata-untuk-dorong-perlucutan-senjata-nuklir
7.Kementerian Luar Negeri RI, "Dukung Multilateralisme: Menlu RI Dorong Ratifikasi Traktat Larangan Uji Coba Nuklir," Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 5 September 2023.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/6004/berita/dukung-multilateralisme-menlu-ri-dorong-ratifikasi-traktat-larangan-uji-coba-nuklir
8.BP2MI, "KBRI Seoul Beberkan Peluang Kerja Baru Skema G to G di Korea Selatan," 5 September 2023.
https://bp2mi.go.id/berita-detail/kbri-seoul-beberkan-peluang-kerja-baru-skema-g-to-g-di-korea-selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H