Mohon tunggu...
Enrica Natasya
Enrica Natasya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Perkembangan Iptek Ojek Pangkalan dan Ojek Online di Indonesia

29 November 2018   19:26 Diperbarui: 29 November 2018   19:32 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman pembaca setia kompasiana. Kali saya akan membahas mengenai perkembangan iptek terhadap kemajuan negara kita tercinta, Negara Indonesia.

Pada zaman sekarang, seperti kita ketahui bersama, bahwa iptek sangat  berkembang pesat. Bahkan hamper tiap hari kita menggunakan kemajuan iptek tersebut. Tetapi dari kemunculan hal ini juga dapat menyebabkan pro dan kontra. Kali ini saya akan membahas mengenai ojek online dan ojek tradisional. 

Yang dimaksud ojek online yaitu Go-jek, Grab, sedangkan ojek tradisional yang saya maksud ialah ojek pangkalan yang selalu berada di pinggir jalan, atau depan gang. Jadi kalian milih yang mana? Berpergian bersama bapak ojol atau bapak-bapak yang setia menunggu kalian di depan gang sambil memanggil kalian "neng ojek neng" J

Ternyata jika kita ingin melihat positif dan negatifnya dari setiap ojek online maupun ojek tradisional, itu dapat membuat kita berpikir ulang dan menjadi warga negara yang kritis dalam menanggapi teknologi ini. Dilihat dari sisi positifnya ojek online dapat memudahkan kita ketika kita dalam kondisi darurat dan harus segera berpindah tempat, selain itu ojek online memudahkan kita untuk tidak banyak mengeluarkan energi untuk mencari angkutan, ojek online juga dapat membuat kita menjadi pandai dalam berteknologi, dan mungkin ini yang paling disukai..karena bisa dikatakan cukup murah dibanding ojek pangkalan. 

Eitsss... tapi ada negatifnya juga lho. Ojek online membuat kita menjadi pribadi yang instan, karena setiap saat pasti kita berpikir dan bergantung pada online. Ojek online juga membuat kita menjadi kurang bersosialisasi, karena kita hanya diam dan menggerakan tangan kita untuk memesan makanan (pesan makanan online). Sedangkan jika kita pikir kalau ke luar mencari makanan, maka tubuh tidak akan kaku dan mungkin dapat bersosalisasi.

 Mari kita beralih di ojek pangkalan, seperti kita ketahui ojek pangkalan sudah ada sejak dulu. Kita mungkin juga sudah kenal dengan tukang ojek tersebut. maka positifnya ialah kita mudah bersosialisasi, mengajarkan kita untuk berusaha(berusaha mencari ojek diluar), dan jika kita sudah mengenal tukang ojek tersebut dapat membuat kita tenang jika sedang berkendara karena yakin tidak bakal terjadi apa-apa alias meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, sedangkan kelemahannya yaitu ojek pangkalan dalam 1 tempat sedikit, jadi ketika sudah penuh penumpang, kita harus menunggu tukang ojek itu kembali ke tempat pangkalan tanpa membawa penumpang.

Jadi kamu milih yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun