Mohon tunggu...
Enong Aini
Enong Aini Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, saya mampu bekerja secara individu maupun tim. Memiliki analisis dari perencanaan yang baik, komunikatif, memiliki semangat untuk berkembang, ber dedikasi tinggi, memiliki motivasi tinggi, mudah beradaptasi, serta tertarik untuk mempelajari hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mau Nikah Muda? Yuk Kenali Beberapa Dampak Negatif dari Nikah Muda

12 Mei 2024   18:31 Diperbarui: 12 Mei 2024   18:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan muda menjadi trend pada beberapa tahun belakangan ini, hal tersebut dilatar belakangi oleh berbagai kondisi dan situasi yang terjadi ditanah air ini. Nilai rata-rata Jumlah pernikahan muda di tahun 2017 pada rentang umur 16-19 tahun, tiap tahun adalah 20.022 dalam 1 Tahun Terakhir (opendata.jabarprov.go.id) dengan kasus terbanyak terjadi di Indramayu dengan jumlah 1.035 pernikahan muda, dan terendah di depok 34 pernikahan muda.
Angka diatas tidak bisa dianggap biasa atau remeh lantaran sangat banyak sekali terjadinya pernikahan muda, namun sebeneranya apasih dampak dari pernikahan muda itu sendiri dari aspek, kesehatan mental, fisik, ekonomi dan juga sosial?

Berikut adalah dampak dari pernikahan Muda;
1. Dampak Pernikahan Muda Pada Aspek Kesehatan Mental
Pernikahan muda terjadi saat masa remaja. Masa remaja adalah masa peralihan atau transisi dari kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual yang pesat. Remaja memiliki banyak sifat seperti rasa ingin tahu yang besar, keinginan untuk petualangan dan tantangan, dan keberanian untuk mengambil resiko atas apa yang mereka lakukan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu. 

Hal ini memungkinkan remaja melakukan seks bebas dan menikah dini. Bukan hanya menjadi pelanggaran norma, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan mental, seperti rasa bersalah, depresi, dan ketakutan yang berlebihan. Selain itu pernikahan muda yang tidak didasari dengan kematangan emosional sangat rentan terkena gangguan mental sehingga akan terpecah dan berakhir dengan perceraian (Azarine Pandhita Widyadhara, 2021)

2. Dampak Pernikahan Muda Pada Aspek Kesehatan Fisik
Pernikahan terlalu dini---untuk perempuan, kurang dari 16 tahun, dan untuk laki-laki, kurang dari 19 tahun---berpengaruh pada kehidupan keluarga.Dari segi kesehatan, pernikahan terlalu dini berdampak pada kesehatan ibu dan anak. Karena panggul ibu belum berkembang secara sempurna saat hamil, ibu yang hamil terlalu dini memiliki risiko yang lebih besar saat persalinan. 

Mereka mungkin mengalami kesulitan saat persalinan, mengalami perdarahan, pre-eklamsia, hingga persalinan diri mereka dalam bahaya kematian. Anak yang dilahirkan dengan cacat memiliki kemungkinan besar mengalami keterbelakangan mental dan kecerdasan setelah tumbuh dan berkembang secara sempurna. (Shafa Yuandina Sekarayu, 2021)

3. Dampak Pernikahan Muda Pada Aspek Kesehatan Ekonomi
Keluarga dengan keadaan ekonomi yang buruk atau di bawah garis kemiskinan sering memaksakan diri untuk menikah muda. Anak perempuannya dinikahkan dengan laki-laki yang dianggap mampu untuk meringankan beban orang tuanya. Menurut orang tua, jika anak gadisnya dilamar dan diajak menikah, ia akan menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada orang tua karena ada suami yang siap menafkahi. Namun, tidak jarang mereka menikah dengan orang-orang dengan status ekonomi yang jauh berbeda, yang malah menyebabkan kemiskinan baru dan masalah baru. (Khaerani, 2019)

4. Dampak Pernikahan Muda Pada Aspek Sosial
Pernikahan muda sering dikaitkan dengan stigma negatif oleh masyarakat. Menjadikan keluarga yang terbangun dalam pernikahan muda cenderung terkucilkan, dan tidak dibenarkan dalam lingkungan sosial sehingga menjadi permasalahan baru dan pemicu terpecahnya keluarga tersebut. (Azarine Pandhita Widyadhara, 2021)

Dari beberapa dampak yang tertera diatas, maka sudah sepatutnya sebelum pernikahan muda terjadi ada beberapa persiapan yang harus dipertimbangkan, berikut persiapan yang harus ditimbang sebelum melakukan pernikahan muda;
1. Kesiapan mental dan kematangan emosional
Pernikahan tidak dilakukan hanya untuk pemuas nafsu birahi saja namun banyak hal yang akan dialami dalam pernikahan, pasang surutnya pernikahan, adanya anak dalam pernikahan dan berbagai hal lainnya, sudah sangat wajar bila kesiapan mental dan kematangan emosional menjadi syarat utama dalam melangsungkan pernikahan agar tidak terjadinya gangguan mental dan juga perilaku menyimpang psikologis seperti baby blues,KDRT dan hal lainnya

2. Persiapan Fisik
Dalam pernikahan memiliki anak adalah suatu tujuan yang umum dikalangan masyarakat tentunya memiliki anak melalui berbagai proses dan tidak terlepas dari biologis atau fisik, sehingga persiapan fisik sangat dibutuhkan dalam suatu pernikahan, fisik yang lemah sangat beresiko dalam proses persalinan selain berdampak pada ibu hal itu juga berdampak pada anak dan dapat menyebabkan kematian salah satu atau bahkan keduanya.

3. Persiapan Finansial
Menikah memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pastikan kamu dan calon pasanganmu sudah memiliki sumber penghasilan yang stabil dan cukup untuk membiayai kebutuhan hidup setelah menikah. Seperti dijelaskan sebelumnya pernikahan muda sangat berdampak terhadap ekonomi, persiapan finansial yang belum sempurna dapat menjadi sumber masalah yang cukup signifikan dalam rumah tangga, bahkan dalam banyaknya kasus perceraian di pengadilan agama faktor Ekonomilah yang berada diurutan pertama sebagai penyebab atau alasan perceraian.

4. Selektif dalam menentukan pasangan
Dalam Islam sebelum melakukan pernikahan maka dianjurkan bagi umat muslim untuk selektif terhadap memilih pasangan sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW ada empat kriteria yaitu dari segi harta, kedudukan, paras wajahnya, dan agamanya.
 
Dari paparan diatas besar harapan penulis agar para pembaca mulai melek akan pentingnya untuk melakukan persiapan dan pertimbangan sebelum melakukan nikah muda, segala hal yang dilakukan secara tergesa-gesa biasanya tidak membuahkan hasil yang manis, akan tetapi cenderung menghasilkan buah yang masam bahkan pahit, semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan pembaca dan juga menjadi pengingat agar senantiasa bepikir sebelum bertindak, karena semua hal yang dilakukan, diputuskan akan selalu membawa konsekuensi yang setimpal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun