Mohon tunggu...
Eno Martsepa Pitaloka
Eno Martsepa Pitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

politik, kehidupan sehari- hari, kewarganegaraan, pendidikan, kepedulian lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Tradisional Memiliki Konsep Konservasi dan Nilai Sosial Budaya yang Sesuai Perkembangan Zaman

26 Maret 2023   16:28 Diperbarui: 26 Maret 2023   16:32 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eno Martsepa Pitaloka, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah akan dipengaruhi oleh beberapa sistem aktivitas, salah satunya adalah perdagangan. Tingkat kemajuan di bidang ekonomi dilihat dari frekuensi kegiatan di sector perdagangan. Aktivitas perdagangan akan selalu membutuhkan fasilitas yang berupa ruang dengan prasarana dan sarana yang memadai untuk mewadahi aktivitas tersebut. Pasar merupakan salah satu fasilitas bagi aktivitas perdagangan tersebut.

Secara umum pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembelian) dan penawaran (penjualan) dari suatu barang atau jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Sedangkan pasar banyak sekali jenis dan macam nya, salah satunya yaitu pasar tradisional. 

Pasar tradisional adalah tempat di mana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung dan barang yang diperjual belikan merupakan barang kebutuhan pokok. Contoh barang yang di perjual belikan dalam pasar tradisional yaitu bahan makanan, bahan elektrik, dll. Di Indonesia, terdapat 13.450 pasar tradisional dengan sekitar 12,6 juta pedagang kecil(Kompas 2006).

Pasar tradisional juga memiliki banyak sekali keunikan, pastinya nilai-nilai tradisi di suatu wilayah tersebut masih sangat melekat, sentuhan humanis seperti kedekatan antara penjual dan pembeli pastinya terjalin secara langsung, jenis pasar ini masih menggunakan system tradisional yang suasananya ramai, sehingga nilai yang terkandung dalam masyarakat akan berkembang. Pasar tradisional identik dengan kondisi yang kumuh, jorok, dan umpek-umpekan.

Salah satu konsep konservasi yang di terapkan dalam pasar tradisional yaitu sistem tawar menawar yang berlangsung, tawar menawar mampu memberikan dampak psikologis yang penting bagi masyarakat. Setiap orang yang berperan pada transaksi jual beli akan melibatkan seluruh emosi dan perasaannya, sehingga timbul interaksi sosial dan persoalan kompleks. 

Nilai humanis yang terkandung dalam proses perdagangan pada pasar tradisional sangat beragam, selain proses tawar menawar terdapat nilai humanis seperti kebersamaan, solidaritas, kejujuran yang juga berhubungan dengan nilai religius yaitu penjual yang tidak hanya sekedar mencari keuntungan namun juga keberkahan.

Nilai budaya yang ada di pasar tradisional pastinya banyak sekali, masyarakat sekitar pastinya menjadi peran penting dalam perkembangan nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Salah satu nilai budaya yang terkandung pada pasar tradisional yaitu penggunaan Bahasa daerah dalam transaksi jual beli yang dilakukan, peggunaan Bahasa daerah juga dapat mempertahankan nilai budaya yang ada di tengah era globalisasi. 

Dalam aspek barang atau objek nilai budaya sendiri dapat di temukan pada pasar tradisional banyak di temukan pedagang yang menjual makanan daerah, makanan daerah dapat melestarikan budaya daerah setempat, lalu ada juga dari dari aspek sandang yaitu penjualan baju tradisional seperti kebaya, jarik, kemben, blangkon, dll.

Pasar tradisional perlu di lestarikan di era globalisasi ini, pastinya juga harus selalu mengikuti perkembangan zaman yang ada tanpa menghilangkan nilai tradisional yang ada di dalamnya. 

Pasar tradisional memiliki peran penting dalam perkembangan masyarakat sekitar, proses interaksi antara penjual dan pembeli yang masih memegang nilai tradisional, menjual barang tradisional, pasar tradisional masih menjadi pusat perbelanjaan bagi masyarakat di daerah tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun