Sejak munculnya Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia, maka pemerintah mengeluarkan aturan agar tetap berada di rumah. Dengan adanya kejadian tersebut, pemerintah mengelurkan aturan untuk tetap berada di rumah. Salah satu cara yang dapat di lakukan di rumah yaitu melakukan penghijauan dan penataan lingkungan rumah dengan teknik penanaman kokedama.
Pelatihan pembuatan kokedama dari sabut kelapa menjadi salah satu program kerja mahasiswa KKN-T kelompok 32 periode 2022 Universitas PGRI Madiun di Dusun Bangkle, Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun dengan dosen pembimbing lapangan Ibu Putri Oktovita Sari, S.E., M.B.A. pelatihan pembuatan kokedama ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pembuatan produk kokedama, meningkatkan kreatifitas anak dan membuat vegetasi rumah meskipun dengan lahan yang terbatas. Dengan sasaran program yaitu anak-anak disekitar dusun Bangkle.
Mahasiswa KKN-T Universitas PGRI Madiun memberikan pelatihan kokedama kepada anak-anak dusun Bangkle dengan berinovasi memanfaatkan serabut kelapa yang dijadikan sebagai bahan pembuatan kokedama. Alasan pengunaan serabut kelapa dalam pembuatan kokedama ini karena serabut kelapa merupakan salah satu limbah yang kurang dimanfaatkan dan juga ramah lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pelatihan pembuatan kokedama ini dilakukan pada tanggal 17 Februari 2022 secara langsung bertempat di sekertariat KKN-T kelompok 32 Universitas PGRI Madiun. Saat sosialisasi, anak-anak disekitar dusun Bangkle diperkenalkan dengan apa itu kokedama kemudian diperlihatkan cara untuk menanam dengan teknik kokedama. Kokedama atau biasa disebut bola lumut merupakan tanah yang dibentuk seperti bola dan dibungkus dengan lumut atau serabut kelapa.
Bahan-bahan untuk membuat kokedama sangat mudah dijumpai dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Teknik menanam dengan teknik kokedama juga dapat dijadikan peluang bisnis tanaman hias, dikarenakan selain bentuknya yang unik, perawatannya juga tidaklah sulit. Pembuatan kokedama tidak memerlukan waktu yang lama dalam pembuatannya sehingga sangat efektif digunakan untuk mengisi waktu luang anak-anak disekitar dusun Bangkle dan menambah kreatifitas.
Adanya respon positif dari anak-anak di dusun Bangkle kegiatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai inovasi dalam  berkreasi dengan memanfaatkan tanaman hias untuk memperindah rumah dan menambah kreatifitas pada anak.
