Mohon tunggu...
eno damayanti
eno damayanti Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Magister Ilmu Linguistik Universitas Jember

Mungkin perihal disini belum terlihat ringan dan sederhana, tapi saya selalu ingin mencoba. ketika sebuah perjalanan adalah yang paling menyenangkan, semoga suatu saat kita bisa bercerita tentang linimasa pada putra-putri masa depan. Instagram : eno.damayanti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stunting? Bukan Hal Asing bagi Orang Tua, Yuk kenali dampak dan Penanggulangannya, untuk Pertumbuhan Buah Hati Tercinta

8 Mei 2021   21:50 Diperbarui: 8 Mei 2021   21:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu kita ketahui, terkadang kasus stunting memang tidak terlihat dan berdampak langsung, namun kasus ini dapat juga menyebabkan anak memiliki IQ rendah dari anak yang lainnya seperti pada penjelasan diatas. Mereka cenderung menerima dan memproses pembelajaran sedikit lambat dan cenderung lemah pada pelajaran Matematika dan Bahasa (Aryastami,2017:233). Sebuah beberapa studi telah menggaris bawahi pentingnya kita mempertahankan proses pertumbuan anak secara baik, karena periode ini adalah periode emas yang sangat berpengaruh pada aspek kepintaran, mental, serta fisik yang dimiliki anak.

Selain ASI perlunya calon ibu juga belajar mengenai makanan pendamping ASI atau lebih sering disebut dengan (MPASI). Yang mana makanan pendamping tersebut sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energy dan kesehatan anak. Adapun waktu yang tepat memberikan MPASI menurut WHO pada usia 6 bulan. Karena MPASI adalah makanan transisi dan proses belajar bayi untuk mengkonsumsi makanan selain ASI. Apabila tidak diberikan pada waktu yang tepat saat usia 6 bulan, kemungkinan juga akan berpengaruh terhadap proses pertumbuhan bayi. Oleh karena itu pemberian MPASI juga memiliki beberapa syarat  yang harus dipenuhi oleh sang ibu. Seperti pada timing yang tepat. Maksud dari timing yang tepat adalah dianjurkan untuk mulai diberikan saat kebutuhan energy dan zat gizi melebihi yang diperoleh dari ASI. Selain itu adalah pemberian MPASI harus memadai mengandung energy yang cukup, protein, dan mikronutrien syarat selanjutnya adalah aman, yang artinya penyimpanan MPASI harus higienis, serta cara pemberiannya diberikan dengan sejalan. Apabila bayi memiliki tanda-tanda lapar, atau terlihat memiliki nafsu makan yang ditunjukkan oleh bayi (WHO,2017). Maka pemberiannya sangat dianjurkan secara tepat waktu, tanpa mengulur atau menunda waktu, sehingga bayi saat memiliki nafsu makan ia tidak merasa jemu saat tidak dihiraukan keinginannya.

Beberapa penjelasan diatas adalah berdasarkan dari beberapa cuatan dalam beberapa jurnal dan artikel yang penulis kumpulkan. Karena beberapa tahun terakhir negara kita Indonesia mengalami permasalahan yang cukup berat dengan ditandai oleh banyaknya kasus kurang gizi. Kasus stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi yang diperoleh oleh putra-putri kami. Prevalensi stunting yang cukup tinggi dari negara yang berada di wilayah lain. Sebuah peran ini dimaksudkan tidak hanya bagi seorang ibu yang memang sudah memiliki kewajiban untuk memperhatikan proses pertumbuhan putra-putrinya. Peran ini harus dilansir bersama, antara ibu, ayah yang menjadi kepala keluarga juga memiliki peran untuk mensejahterakan keluarganya. Belum lagi pemerintah yang harus benar-benar peduli pada negara ini. Karena putra-putri bangsa adalah aset emas yang dimiliki oleh negara. Mari saling berperan untuk memperhatikan kondisi kesehatan, makanan yang kita peroleh, nutrisi yang kita serap untuk negara Indonesia maju menjadi salah satu negara panutan yang bisa digugu dan ditiru oleh negara lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun