Beberapa kawan di kota besar, misal Jakarta, memang cenderung menunda dulu urusan pernikahan. Seorang teman laki-laki, usia 32 tahun, bertekad menyelesaikan pendidikan dulu bahkan pindah pekerjaan ke lebih baik hingga akhirnya akan menikah.Â
Teman lain, laki-laki juga usia 34 tahun bahkan juga nyaman dengan berpindah-pindah kerja dan menikmati kariernya yang terus membaik sambil mengisi waktu luangnya dengan ikut lari marathon, sepedaan atau travelling dulu. Menikah buatnya nomer kesekian tampaknya.
Sedangkan beberapa teman perempuan juga yang sudah mencapai usia 30 tahunan (bahkan lebih) dan memutuskan belum juga menikah. Kalau saya rangkum, ada beberapa alasan mengapa mereka sampai tak juga menikah, baik yang laki-laki ataupun yang perempuan.
* Sibuk urusan karier
Ini bisa dikatakan alasan terbanyak teman-teman yang belum menikah. Sama saja, laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki kebanyakan berpikir agak mapan terlebih dahulu baru memutuskan menikah. Sedangkan yang perempuan merasa karirnya sudah cukup mapan dan agak takut bila bertemu laki-laki yang berada dibawahnya dari sisi penghasilan khususnya.
* Sibuk urusan keluarga
Selain soal karier tadi, beberapa teman memang masih sibuk urusan keluarga. Ada seorang teman yang bisa dikatakan sembari bekerja sembari mengurusi bapak ibunya yang sudah sakit-sakitan, plus membantu adiknya sekolah. Sibuk urusan keluarga memang sedikit mengurangi niat menikah cepat-cepat.
* Melihat fakta rumah tangga
Melihat fakta rumah tangga, mulai dari artis di medsos sampai kondisi lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh. Misalnya banyak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sampai cerita perceraian dalam pernikahan membuat anak muda semakin takut menjalin komitmen pernikahan.
* Dunia menyajikan banyak pilihan hidup
Pilihan hidup dianggap sangat banyak saat ini. Menikah hanya satu cara menikmati hidup. Banyak hal lain yang mungkin bisa dinikmati sebelum menikah. Terutama mereka yang berada di kota-kota besar, misalnya pilihan untuk memperbanyak travelling keliling Indonesia atau dunia dulu, menjadi relawan di berbagai bidang dan pengalaman hidup lain. Hal-hal yang barangkali susah dilakukan bila sudah menikah.