Tantangan digitalisasi di sekolah bukan seluruhnya pada hasil peserta didik mendapatkan pelajaran yang interaktif dan dekat dengan dunia mereka saat ini. Tapi, lebih dari itu.Â
Suatu hari ibu saya -- mantan PNS guru SMP negeri -- berujar tentang beruntungnya dia yang sudah pensiun ketika guru-guru dituntut untuk menguasai teknologi. "Saya nggak bakal sanggup mengajar murid dengan berbagai polahnya ditambah lagi dengan teknologi dan digitalisasi seperti yang dilakoni para guru zaman sekarang," katanya.
Hal ini divalidasi oleh teman saya juga yang berprofesi sebagai guru muda berstatus honorer, antara lain : adanya ketidaksesuaian skill antara guru muda dan para guru senior, terutama terhadap adaptasi mereka dengan teknologi digital. Imbas paling sederhananya, para guru senior meminta bantuan guru-guru muda untuk melakukan berbagai hal teknis dalam pembelajaran yang ada hubungannya dengan teknologi digital.
Zaman memang berubah dengan cepat. Apalagi setelah era pandemi lalu dimana pembelajaran banyak dilakukan secara online. Hingga kini, pelatihan, pembelajaran bersertifikasi masih menjadikan teknologi digital sebagai tools mereka.
Namun, apakah itu semua sudah cukup menyukseskan digitalisasi di sektor pendidikan?
Sekiranya teknologi digital hanya sekedar "bisa dipakai", tentunya anak-anak zaman sekarang lebih pintar menggunakannya dibandingkan generasi sebelumnya. Maraknya industri pendidikan semestinya sejalan dengan besarnya minat industri itu menggunakan layanan solusi digital. Yang muaranya nanti digitalisasi di sektor pendidikan menjadi lebih apik.
Teknologi digital dan layanan solusi digital adalah dua istilah yang saling terkait, namun memiliki perbedaan yang penting. Berikut penjelasannya: Teknologi digital mengacu pada alat dan infrastruktur elektronik yang digunakan untuk menyimpan, memproses, dan mentransmisikan data. Contoh teknologi digital meliputi komputer, telepon pintar, internet, perangkat lunak, dan aplikasi.
Layanan solusi digital , di sisi lain, mengacu pada aplikasi atau program yang menggunakan teknologi digital untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu . Contoh layanan solusi digital meliputi e-commerce, e-banking, telemedicine, pembelajaran online, dan manajemen proyek.
Dengan kata lain, teknologi digital adalah bahan dasar, sedangkan layanan solusi digital adalah produk akhir yang menggunakan bahan dasar tersebut.
Adanya kegiatan Indonesia Digital Learning (IDL) pada 4-5 Juli 2024 di Bandung  menyadarkan saya akan pentingnya kedua perbedaan istilah tersebut untuk akselerasi digital di sektor pendidikan.