Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memilih Tidak Sibuk, Memangnya Kenapa?

14 September 2023   10:29 Diperbarui: 16 September 2023   14:25 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sibuk bekerja (foto : hello sehat)

Beberapa hari lalu masuk sebuah WA. Isinya : lagi sibuk apa?. Wah, jujur saya bingung jawabnya.Apalagi saya merasa sedang tidak sibuk saat itu hehe..

WhatsApp (WA) tersebut dari salah satu manager zaman kerja dulu. Mungkin maksudnya sih baik, berbasa-basi dulu sebelum mengatakan niat sebenarnya menghubungi. Bisa saja niat menghubungi mau ngasih proyek atau pekerjaan yang memang tidak bisa di sambi bila memang ada kesibukan lain.

Itu prasangka baik saya sih. Walau nyatanya sampai berakhir obrolan, ternyata tidak ada tawaran apa-apa. Hanya kepo ingin tahu kesibukan saja haha.Saya terlalu positif pikirannya !

Seorang kawan lain, di lain waktu juga WA dengan kata-kata yang persis sama.  : lagi sibuk apa? Kalau kawan yang ini, saya tahu persis bukan niat memberi proyek baru tetapi memang ingin tahu aja kawannya di seberang pulau lagi punya kesibukan apa.

Setelah saya jawab bahwa saya nggak sibuk, dia tampak kurang percaya dan bertanya lebih lanjut. Akhirnya saya jawab kesibukan saya sekarang bukan soal pekerjaan tapi lebih sebagai kurir  di rumah alias anter jemput anak-anak sekolah hehe.  

Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali memang sibuk terasa lebih menarik dibandingkan orang yang tidak sibuk. Tidak sibuk bahkan bisa jadi identik dengan hidup yang kurang bermanfaat.Benarkah demikian?

Lihat saja status WA atau insta story Instagram orang yang sebagian besar bercerita banyak tentang kesibukan mereka sehari-hari. Mungkin buat ibu rumah tangga, ada yang sibuk mengurus anak-anaknya. 

Buat pekerja, nggak usah ditanyakan lagi.Mereka pastilah super sibuk bahkan ada yang tiap berapa hari pindah kota, katanya dinas luar kota. 

Biasanya updatenya dari dalam pesawat hingga ketika sampai di kota tujuan.Kemudian kegiatan jalan-jalannya di kota tersebut hingga kulineran. Jadi  bertugasnya kapan ya? hehehe,mungkin nggak dimasukin di instastory-nya. Tapi satu hal, dia sibuk sekali pastinya.Apalagi seminggu beberapa kali pindah kota. 

Seorang teman yang saat ini menjabat sebagai lurah lain lagi ceritanya.  Tiap hari tentu statusnya tentang kegiatannya seputar tugasnya.Misalnya, ya kunjungan ke RW-RW atau kunjungan ke warga. 

Di kesempatan lain, insta story-nya juga berkisah seputar rapat dengan bapak walikota. Sibuk sekali kan,pastinya? Tapi, kerennya sih masih bisa update status WA ataupun instastory dong.

Sibuk sebenarnya apa? Menurut KBBI artinya banyak yang dikerjakan. 

Apakah sibuk sama dengan produktif? Nanti dulu. Keduanya tentu berbeda. produktif memang mengerjakan sesuatu tapi lebih kepada sesuatu yang dikerjakan dan sifatnya efisien dan efektif. Jadi,ya yang sibuk,bukan berarti dia selalu produktif  ternyata.

Memilih Tidak Sibuk

Salahkah orang yang memilih tidak sibuk? Salahkah mereka yang masih sempat menonton drakor atau nonton dari satu podcast ke podcast lainnya seperti yang saya lakukan? Tentu tidak. 

Saya jadi ingat beberapa hari yang lalu, saya merasa tidak sibuk sama sekali. Anak sudah dijemput dari sekolah, makan siang sudah beres dan kebetulan tidak ada pekerjaan juga. 

Jadilah,habis lelah nonton podcast, saya tidur siang saja. Haha,bagi sebagian orang ini tidak pintar memanfaatkan waktu dan sungguh tidak produktif. 

Tapi bukankah hidup tak ada standar bakunya?.Hidup juga tak ada aturan kita harus sibuk.Hidup hanya sedapat mungkin mengharuskan kita jadi orang yang bermanfaat, entah bagaimana caranya.tiap orang pastilah punya cara masing-masing kan?

Setelah pernah dalam rutinitas yang terlalu sibuk dulunya, saya kini memilih jadi orang yang kurang sibuk.Mungkin sama sekali tidak keren buat sebagian orang. Tidak ada yang bisa dibanggakan. 

Beberapa hari lalu membaca grup WA alumnus kuliahan, sungguh mereka yang sukses dan sibuklah yang jadi pembicaraan. Yang minim aktivitas? tentu sangat tidak menarik dibahas-bahas.

Pada akhirnya, dalam ketidaksibukkan ini sesungguhnya saya sudah menemukan beberapa hal yang mungkin bagi sebagian orang lain sama sekali tidak penting. Namun buat saya pribadi, ini sangat berharga.

# Ada waktu buat merenung  dan merefleksi diri

Barangkali, banyak orang yang sibuk tak ada lagi waktu buat merenung-renung apalagi merefleksi diri.Hidup sebenarnya apa tujuannya? Mau dibawa kemana? Benarkah apa yang kita perjuangkan selama ini memang tujuan hidup kita sebenarnya? Ah, beruntunglah saya yang tidak sibuk ini, masih sempat memikirkan hal-hal receh seperti ini.

#Kualitas waktu bersama keluarga

Ini yang dulu saya lewatkan dan sekarang waktunya berlebih. Tapi apakah lebih berkualitas? itu pertanyaan mereka yang sibuk dan hanya sedikit wkatu buat keluarga dan menurut mereka itu quality time. Ini susah sih saya menjawabnya sebenarnya, yang jelas ini bisa kita rasakan masing-masing dari hati terdalam.

# Menikmati minat/hobi 

Yang sibuk tentu tak semua nggak punya hobi tertentu.Contohnya sih artis dan pejabat yang hobinya macam-macam.tapi kalau tak sibuk,kesempatannya lebih banyak kan?hehe

Tentu  saja masih banyak hal lain dalam ketidaksibukan ini. 

Namun akhirnya hidup adalah pilihan.Tiap orang punya prioritas masing-masing.Mana yang ingin dicapai, mana yang ingin dikejar. Tentu tetap pegang satu hal, hidup haruslah punya manfaat. Setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun