Makanya, ketika Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa pemerintah  memindahkan hak untuk membuat skripsi atau tidak ke masing-masing kampus, sebenarnya bukan hal yang terllau baru.Â
Namun kalau dulu hanya kebijakan masing-masing kampus, saat ini sudah akan resmi di-release oleh pemerintah peraturannya. Intinya memang tidak ada penghapusan skripsi oleh pemerintah tetapi hanya diserahkan kepada kebijakan masing-masing kampus saja.
Nadiem  mengatakan pemerintah memberikan kemerdekaan untuk masing-masing perguruan tinggi, fakultas hingga prodi, untuk memikirkan sendiri bagaimana mereka merancang status kelulusan mahasiswanya. Ia mengatakan, jika ada perguruan tinggi yang merasa memang masih perlu skripsi, maka itu adalah hak mereka. (kompas.com, 30/8). Intinya tentu skripsi tidak wajib lagi.
Pertanyaannya, seberapa penting sebenarnya skripsi? Benarkah skripsi tidak terlalu penting sehingga sifatnya opsional saja? Apalagi banyak yang mengaitkan skripsi dengan para joki skripsi yang katanya banyak di sekitar kita. Padahal mereka nggak sadar, bila skripsi tidak ada lagi dan berganti tugas lain maka si joki skripsi ini akan bertransformasi menjadi joki dalam bentuk lain. Misalnya joki tugas proyek akhir dengan nama apapun.
Menurut saya, ada sebenarnya beberapa keunggulan bila kampus tetap memberikan skripsi sebagai salah satu opsi bagi mahasiwa nya. Walaupun juga mungkin tetap ada pilihan berupa tugas akhir yang sesuai dengan bidang keilmuan atau minat mahasiswa. Tugas akhir yang disebut-sebut berupa prototipe, proyek atau berbagai penelitian lainnya bagi mahasiswanya.
#Melatih identifikasi masalah dan problem solving juga
Mengerjakan skripsi tentu harus dimulai dari identifikasi masalah apa yang pengen diangkat sampai penyelesaiannya. pemikiran yang menyeluruh sangat dibutuhkan
#Skripsi melatih berpikir kritis
Harus diakui skripsi melatih mereka berpikir kritis apalagi di bab akhir.Dimana harus ada analisa hasil penelitian kemudian pengambilan kesimpulan. Bila tidak memaksa diri berpikir kritis bagaimana mungkin tercipta kesimpulan yang tepat dari sejumlah penelitian.
#Skripsi memang cocok buat pendidikan S1
Karena ketika memutuskan kuliah S1 memang cenderung belajar teori. Sedangkan buat anak vokasi yang membutuhkan praktik lebih banyak ya mungkin skripsi memang nggak cocok kan?