Ada beberapa pelajaran yang bisa ambil dari kisah inspiratif bagaimana Rasulullah sangat menyayangi anak yatim :
Memiliki tanggung jawab yang besar
Rasa tanggung jawab sebagai pemimpin kaum muslimin ditunjukkan oleh rasulullah kepada anak tersebut. Apalagi anak tersebut menjadi yatim karena ayahnya ikut berperang membantu Rasulullah dan agama Allah.
Anak yatim tanggung jawab tetangga dan orang terdekatnya
Banyak dari kita yang masih tidak peduli dengan keberadaan anak yatin di sekitar kita. Padahal anak yatim tak boleh sampai terlantar makannya, pakaiannya, rumahnya bahkan sekolahnya. Ini merupakan tanggung jawab keluarga besar dan tentu para tetangga sekitarnya, namun banyak yang dari kita masih abai dan merasa bukan urusan kita . Marilah dari cerita ini, kita mengambil pelajaran untuk lebih menyayangi anak yatim dan ikut bertanggung jawab atas keberadaan mereka.
Memperlakukan anak yatim seperti anak sendiri
Rasulullah memberikan pakaian terbaik, makanan enak mengenyangkan dan memberikan kasih sayang penuh. Seakan-akan anak tersebut memang anaknya sendiri walau anak adopsi, bukan anak kandung.
Kautamaan mengasihi anak yatim
Cerita di atas dan sejumlah hadist memang menyebutkan keutamaan mengasihi anak yatim . Bahkan dalam sebuah hadist, Rasulullah berkata :
Artinya, “Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Imam Al-Bukhari).
Orang-orang yang mau mengurus anak yatim dijanjikan bukan hanya surga tetapi juga akan berdekatan dengan Rasulullah kelak di surga.