Nah, meskipun sang ayah sangat sibuk, nyatanya kerjasama ini berhasil dilakukan dan hasinya nilai akademik anak-anak merekapun sangat memuaskan.
Dalam kasus ini bisa jadi sang anak memang diturunkan gen dari seorang ibu yang cerdas. Namun itu akan berhenti bila tak ada ayah yang mengasah kecerdasan anak-anaknya. Disinilah perlunya kerjasama dan sinergi untuk mengembangkan kecerdasan anak.
Mungkin nilai akademik bukan segalanya.Ada banyak kecerdasan lainnya yang bisa dimiliki anak. Kecerdasan bahasa,musik, interpersonal dan banyak lagi. Namun fakta tadi berbicara, ayah juga berperan penting pada peningkatan kecerdasan anak, bidang apapun.
Dikutip dari Kompas.com, juga menyebutkan sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari Imperial College London, diketahui bahwa para ayah yang ikut mengurus anak dan punya interaksi positif sejak anak masih bayi ternyata juga  akan meningkatkan perkembangan kecerdasan sang bayi.
Semakin berkualitas interaksi juga disebutkan makin meningkatkan kecerdasan.  Bayi yang punya interaksi positif dengan ayahnya, memiliki skor IQ lebih tinggi. Demikian pula, ayah yang terlibat dalam tumbuh kembang ketika anak balita, ternyata prestasi  akademik anaknya lebih bagus dan sang anak lebih menikmati bersekolah. Luar biasa,kan?
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H