Ditambah lagi yang membawa sejumlah barang dagangannya tapi seperti berkumpul dengan para peminta-minta tersebut. Sayang disayangkan. Dagangan yang mereka bawa seperti hanya formalitas, tujuannya mungkin sama dengan para peminta-minta lainnya.
 Indonesia Negara Dermawan
Kedermawanan orang Indonesia memang tak diragukan lagi. Baru-baru ini kita juga mengetahui Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia.
Dikutip dari tempo.co, Charity Aid Foundation (CAF) menerbitkan laporan tahunan tentang negara dermawan negara di seluruh penjuru dunia, Indonesia menjadi peringkat pertama berdasarkan World Giving Index (WGI) 2022 dengan jumlah presentase 68 persen pada 21 Oktober 2022.
Kuatnya tradisi menyumbang di Indonesia, disebutkan karena diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun. Bahkan, kondisi pandemi ternyata tidak berpengaruh pada minat dan antusiasme menyumbang masyarakat Indonesia dan hanya berdampak pada jumlah dan bentuk donasi yang disumbangkan, seperti dikatakan oleh  Ketua Badan Pelaksana Public Interest Research and Advocacy Center Hamid Abidin dalam keterangannya, akhir Oktober 2022. Â
Tidak ada yang salah memang dengan kedermawanan. Dermawan tentu juga jauh lebih mulia dibandingkan menjadi pelit. Namun sekali lagi, harus ada solusi, mungkin oleh pihak pemerintah daerah untuk mengatasi fenomena pengemis dadakan dalam jumlah yang banyak ini. Pemerintah perlu menertibkan mereka atau memberikan pembinaan kepada para pengemis dadakan ini.
Sekali lagi, bukan menghalang-halangi orang berbuat kebaikan tapi demi tidak membiasakan mereka-mereka yang setiap jumat berada di pinggir jalan, hidup hanya dari belas kasihan orang lain tapi mengupayakan kehidupan yang lebih baik.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H