Perundungan (bullying) bisa terjadi di mana saja, termasuk di sekolah. Salah satu korban yang rentan adalah anak-anak. Bagaimana orang tua menyikapinya?
Beberapa hari lalu, sepupu saya curhat tentang kasus yang menimpa anak pertamanya di sekolah.Â
Anak pertamanya saat ini bersekolah di kelas 5, sebuah SD Negeri di kota kami. Kejadiannya saat anaknya menuju toilet sekolah siang itu.
Tiba-tiba teman sekelasnya, sebut saja N, datang dari belakangnya dan menarik jilbab anaknya. Akibatnya anaknya terjungkal ke belakang dan mengalami cedera di kepala (benjolan besar).
Menurut keterangan sepupu saya, N memang siswa yang seringkali mengganggu anak-anak perempuan di kelasnya, namun memang hanya saat ini yang berakibat fatal dan menyebabkan cedera. Yang disayangkan sepupu saya, saat itu anak-anak kelas anaknya memang tak ada wali kelas.Â
Wali kelas katanya sedang membawa salah satu siswa untuk lomba science di luar sekolah. Para siswa kelas 5 dititipkan ke guru di kelas sebelah dan anak-anak sebenarnya sudah diwajibkan mengaejakan soal. Namun ketika mereka telah selesai mengerjakan soal, mereka kembali bermain-main termasuk keluar kelas.
Dengan kejadian ini, sepupu saya sempat sangat emosi dan ingin segera mendatangi rumah pelaku dan bertemu orang tuanya.Â
Namun kemudian, wali kelas anaknya datang, meminta maaf atas kejadiannya dan berjanji akan mempertemukan dengan orang tua pelaku besok harinya. Belum ada info lagi bagaimana kelanjutan kasus ini. Yang jelas kata sepupu saya, dia bersyukur meskipun cedera di kepala, kemungkinan tak ada apa-apa karena anaknya tak muntah dan tidak merasa pusing.
Dia juga merasa lega karena akan bertemu secara kekeluargaan dengan ibunya. N Â Kemudian juga, setelah dicari informasi, pelaku ini adalah anak yatim karena sang ayah meninggal. Kemungkinan karena memang anak yang mencari perhatian.
Kasus perundungan memang bisa terjadi dimana saja. Tidak terkecuali di sekolah.Â