Idealnya memang suami istri memiliki hobi yang sama.Biar bisa dikerjakan berbarengan. Namun hidup tak selamanya semudah membalik telapak tangan.
Suami istri yang memiliki hobi sama saja, belum tentu juga sama persis. Teman saya contohnya. Walau suami istri sama-sama memiliki hobi olahraga lari dan kerap mengikuti even lari marathon di berbagai kota, tetap saja ada pertentangan dalam hobi mereka.
Pertentangan sederhana misalnya ketika ada even lari di luar kota dan berbayar mahal. Si istri sudah jauh-jauh hari menabung untuk even lari tersebut, sedangkan sang suami dengan santainya menggunakan tabungan dana darurat untuk biaya pendaftaran even lari tersebut. Tentu saja sang istri ngamuk hehe.
Ini hanya salah satu contohnya. Ada lagi cerita kekompakan soal sebuah hobi. Seorang teman yang suami istri sangat hobi menonton konser musik. Bukan konser musik online tapi offline. Maklumlah sudah usia pandemi dan konser musik mulai banyak lagi diselenggarakan.
Untuk urusan konser ini, mereka rela mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membeli tiket platinum. Bahkan sebulan bisa 2-3 kali.
Mereka tak hanya kompak dalam nonton konser musik. Nonton bioskop juga demikian. Saking senangnya, hampir tiap pekan ke bioskop , menonton film-film terbaru. Bukan suami istri saja, kadang juga mengajak anak-anak yang sudah remaja. Katanya kini anak-anak juga sudah ketularan hobi kedua orang tuanya tersebut.
Meski lumayan menguras dompet, hobi ini tentu saja mereka jalani dengan senang hati. Ya, namanya saja hobi alias kesenangan.
Menurut KBBI, hobi memang diartikan suatu kata benda (noun). Bisa juga diartikan sebagai kegemaran, maupun kesenangan istimewa di waktu senggang. KBBI juga menegaskan bahwa hobi tidaklah sama dengan pekerjaan dan bukan dijadikan sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, benar-benar hanya untuk kesenangan saja.
Ya, banyak orang mengisi waktu senggangnya dengan menekuni hobinya. Ada yang murah meriah, misalnya joging atau olahraga lari seputaran komplek. Ada pula yang perlu biaya mahal, misalnya hobi motor gede sampai nonton konser musik.
Walau barangkali, mahal tidaknya sebuah hobi lagi-lagi relatif. Karena memang dompet orang berbeda-beda. Bagi yang berdompet tebal, ya tentu nggak ada mahal-mahalnya uang yang dikeluarkan buat menekuni hobi. Istilahnya buang-buang uang buat hobi sama sekali nggak masalah. Yang penting hati senang kan?