Namun, secara teori, dengan memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan yang baik, mereka tentu akan terselamatkan, termasuk soal persiapan biaya kuliah tadi.
Literasi keuangan buat golongan menengah ke bawah
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan, dikutip dari Kompas Tekno menyebutkan kelas menengah ke bawah merupakan kelompok yang berpenghasilan kurang dari Rp 2,6 juta per bulan.
Kelas sosial ini termasuk kelas yang berpenghasilan. Namun karena memang terbatas, uang mereka barangkali hanya habis buat kehidupan sehari-hari. Mulai dari makan, listrik, internet hingga bayaran anak sekolah, kalau kebetulan tidak bersekolah negeri.
Bandingkan dengan kelas menengah (middle class). Yang menurut definisi, adalah sekelompok masyarakat yang mampu mencukupi dirinya sendiri. Mereka tidak masuk ke kelompok orang kaya atau kelompok orang miskin, mereka berada di tengah. Terkadang mereka juga mampu membeli keinginan yang di luar kebutuhan utama seperti melakukan liburan atau memiliki mobil
Namun, menurut saya, buat yang masih berada pada golongan menengah atau menengah ke bawah, dan tidak masuk kategori miskin, tentu harus banyak-banyak bersyukur.
Mungkin bantuan pemerintah hanya mimpi buat anak-anak kuliah. Tetapi dengan modal literasi keuangan yang baik, semuanya kemungkinan bisa teratasi.
Kaum menengah dan menengah ke bawah yang memang jauh dari berbagai bantuan pemerintah, beasiswa, dan lainnya memang mau tak mau harus melakukan banyak action untuk mencapai tujuan, termasuk urusan menguliahkan anak.
Ada beberapa strategi yang harus dilakukan, salah satunya ya memang mengatur keuangan dengan sangat baik.
Menyisihkan dana sejak lama, sebenarnya disarankan. Walaupun kemudian tergerus inflasi dan akhirnya jumlah yang disimpan tak sepadan dengan biaya kuliah anak ke depan. Tapi, cara tradisional ini juga tak masalah. Paling tidak, tetap ada dana yang tersedia berapa pun jumlahnya. Sisanya barangkali ya tinggal dicari ketika anak siap kuliah.
Cara lain yang banyak direkomendasikan ahli keuangan adalah investasi. Investasi saham juga cukup bagus dalam jangka panjang. Bingung caranya? Tentu harus rajin belajar lagi. Yah, prinsipnya sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit kan?
Seorang teman sejak dini juga sudah menabung emas buat persiapan anaknya kuliah. Bukan emas perhiasan tapi emas Antam.Â