Mohon tunggu...
enny laraswati
enny laraswati Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ibu yang penyayang

dokter,magister manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Seorang Kartini Menderita Tumor Otak

4 Mei 2012   11:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:43 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sunting

Ketika Seorang Kartini Menderita Tumor Otak

oleh Enny Suharto pada 4 Mei 2012 pukul 20:52 · foto dok.pribadi Datang seorang ibu yang terlihat letih dan " tidak biasa ". Bila dilihat sepintas kelainan itu tersamar, karena pasien ini datang memakai jilbab. Malu-malu dia bertanya : " Dokter..., apa saya tampak menakutkan dan apa hidup saya akan segera berakhir???. Tolong dok, anak-anak saya masih kecil-kecil.." Kupandangi wajah wanita di depanku, dalam hati aku agak sedih melihat wajah kuyu, tanpa semangat dan belum lagi maaf... mata kiri wanita itu tampak menonjol keluar. Sehingga menambah penglihatan yang kurang menyenangkan bagi yang melihat maupun yang menderita itu sendiri. Aku paham bagaimana perasaan Kartini satu ini. Siapapun wanita akan selalu ingin tampak cantik, menarik dan... awet muda, bukan??? Belum lagi di pelipis kanannya tampak tulang tengkoraknya agak masuk ke dalam, bekas operasi tumor otak sebelumnya. Tumor otak ternyata masih rajin menyambangi Kartiniku ini , dan sudah 2 kali operasi, sekarang tumbuh lagi dan mendesak mata sehingga tampak seperti orang memelototkan mata. " Ibu, siapa bilang ibu menakutkan??? Tidak bu, ibu kan tidak jahat. Buang pikiran dan rasa apapun yang negatif sehingga ibu akan tetap bersemangat. Apa ibu masih berjualan di rumah??? Apa masih rajin mengikuti pengajian??? ", tanyaku sambil mengelus tangannya yang semula tampak terkulai tak berdaya. Pelan-pelan wajah Kartiniku terangkat dan terasa tangannya mulai bereaksi , balas menggenggam tanganku. Pelan tapi pasti kulihat anggukan kepalanya menjawab pertanyaanku. Aku melepas senyum penuh pengertian sambil meneruskan memberinya semangat. " Ibu masih sering sakit dan pusing? ", tanyaku. Lagi-lagi hanya anggukan yang aku dapat , tapi ini sudah pertanda baik. " Ya sudah nanti ibu akan kami beri obat yang akan menghilangkan penderitaan itu. Untuk perawatan di rumah sakit, ibu harus tetap menjalaninya. Di puskesmas ini ibu akan kami bantu untuk perawatan paliatif atau perawatan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat tumor yang ibu derita sehingga ibu tetap bisa menjalankan tugas ibu sebagai istri, ibu maupun anggota pengajian, tetap bisa berjualan seperti biasa. Nanti ibu juga bisa aktif berkumpul dengan sesama penderita tumor lainnya untuk saling berbagi dan saling menguatkan. " " Ini ada bantuan susu untuk ibu dari pemerintah, jangan lupa untuk meminumnya sehingga kondisi tubuh ibu akan makin kuat. " " Baik bu dokter, jadi saya harus datang lagi 1 minggu lagi ya? " " Betul, bu. Kecuali ibu merasa tidak enak atau sakit lainnya silahkan datang 1 minggu lagi." Dalam kunjungan rumah, kudapati rumah sederhana yang cukup tertata, di mana di ruang tamu depan diubah menjadi warung kecil yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari dalam jumlah kecil atau sedikit. Hari itu kulihat Kartiniku sudah lebih bersemangat dan kamipun cukup puas karena ternyata Kartini ini memang ulet, bekerja sendirian menghidupi keluarganya walaupun kadang cerita yang dikeluhkan pada kami tentang rasa sakit , pusing, mual akibat desakan tumor otaknya. Apakah Tumor Otak itu? Tumor Otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak, dan bisa mengakibatkan gangguan pada organ lainnya, dan juga bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini bisa menyerang segala umur, tapikebanyakan adalah pada usia dewasa atau usia produktip. Ada beberapa penyebab yang diduga dapat menyebabkan terjadinya tumor otak, antara lain : -life style :- rokok, alkohol - genetik dan hormonal - zat karsinogenik - virus tumor - zat kimia , seperti : pestisida -radiasi ionisasi yang dapat menyebabkan mutasi gen sehingga bisa menjadi tumor atau kanker. -penyebab pastinya belum diketahui. Tanda-tanda : -tergantung darijenis, lokasi , ukuran tumor dan luas invasinya. Kadang menjadi terlambat diketahui karena sulitnya terdeteksi. - yang khas : * sakit kepala terutama pagi dan malam hari, yang tidak hilang dengan obat biasa. *vertigo dan kaburnya penglihatan. *mual, muntah, yang biasanya terjadi pagi hari akibat tekanan intra kranial yang meningkat. *kejang,rasa kedutan yang terjadi pada anggota tubuh atau hanya 1 sisi tubuh. *masalah neurologis, kelumpuhan *gangguan koordinasi, pelupa atau limbung. *perubahan kepribadian. Diagnosa ditegakkan berdasarkan : - pemeriksaan neurologis - ronsen tengkorak/kepala dan angiografi serebral - Ctscan atau MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) - EEG (Electroencephalogram ) - Cairan serebrospinal - Biopsi jaringan Pengobatan/Terapi : - tergantung lokasi, jenis maupun kepekaan radiasi dan agen kimia - operasi,khemoterapi dan radio theraphy - obat-obatan Yang perlu juga dicatat untuk menghindari/ waspada tumor secara umum : -Bila ada 2 orang penderita tumor di dalam 1 garis keturunan yang satu nenek/kakek menderita tumor jenis apapun, keturunannya harus berhati-hati karena ada kemungkinan bisa mengidap tumor. -Hindari 5 P yang bisa memicu tumor/ kanker yaitu : penyedap buatan, pemanis buatan, pengenyal buatan, pewarna buatan, pengawet buatan. -Hindari polusi termasuk rokok, asap, obat nyamuk bakar -Segera memeriksakan diri bila didapatkan adanya benjolan yang tidak biasanya Setelah beberapa kali kunjungan penderita tampak semakin percaya diri dan tetap berkarya semampunya. Lega rasanya melihat Kartiniku ini, tetaplah menjadi sinar dalam keluarga maupun masyarakat dengan apa yang dimiliki. foto dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun