Mohon tunggu...
Enny Krista
Enny Krista Mohon Tunggu... -

newbie:: freelance writer:: stringer:: amateur writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buruknya Nonton TV (1)

5 Maret 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:29 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330922140763720859

Anda hobi nonton TV? Sepertinya mulai sekarang harus anda kurangi kebiasaan berlama-lama di menonton TV itu. Lebih dari dua jam tiap hari menonton TV, bisa beresiko kematian. Nggak percaya? Simak beberapa fakta yang saya temukan dari banyak sumber ini. Intro

Sebelum mengetahui lebih lanjut fakta paling mengejutkan, seperti halnya lagu, film, bahkan sinetron, kita masuk dulu ke intro ya... Kali ini tentang fakta kebiasaan orang rata-rata menonton TV dalam sehari. Saat sedang santai, setiap orang di seluruh dunia senang sekali menghabiskan waktu mereka di depan TV. Menurut data dari Kaiser Family Foundation (sebuah yayasan yang mendalami informasi tentang kebijakan kesehatan keluarga di Amerika), dua per tiga bayi di dunia sudah nonton TV selama 2 jam per hari, begitu juga dengan anak-anak balitanya. Mereka bisa ada di depan TV selama itu untuk nonton video atau DVD yang diputar orangtua mereka entah hanya untuk hiburan atau untuk sarana belajar. Sedangkan remaja lebih banyak lagi nih…mereka biasa menghabiskan waktu hingga 4 jam per hari untuk nonton TV. Itu belum termasuk tambahan 2 jam di depan komputer. Wow! Data itu hampir sama dengan hasil polling yang dilakukan sebuah majalah remaja di Indonesia. Sebanyak 41.84% responden (477 orang) bisa menghabiskan waktunya untuk menonton TV selama 2-3 jam sehari, 40% (456 orang) selama 4-6 jam, bahkan 18.16% (207 orang) diantaranya bisa lebih dari 6 jam per hari. Wah…apa saja ya yang ditonton selama itu?

[caption id="attachment_174951" align="alignnone" width="300" caption="TV habit (image by flickr)"][/caption]

Dampak Buruk

Terlalu banyak menonton TV nggak hanya membawa akibat buruk untuk kesehatan, tapi juga masalah sosial. Ijinkan saya membahas tentang dampaknya pada kesehatan kita.

Gangguan Jantung

Sebuah peneletian oleh Journal American College of Cardiology, tahun 2011, membuktikan bahwa menonton TV saat sedang santai lebih dari 2 jam sehari, menyebabkan resiko serangan jantung meningkat lebih dari dua kali dibanding yang menonton TV kurang dari 2 jam. Yang paling mengerikan, orang yang nonton TV selama 4 jam atau lebih tiap hari, punya kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung sebesar 80% lho. Kenapa ya, kok seseram itu dampaknya? Berdasarkan penelitian yang dilakukan David Dunstan, PhD, kepala laboratorium aktivitas fisik dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Victoria, Australia, menonton TV terlalu lama sama dengan banyak duduk, yang berarti nggak ada gerakan otot. Selain itu, secara otomatis aktivitas fisik juga berkurang. Inilah yang membuat penimbunan lemak dan kolesterol sehingga memicu terjadinya obesitas dan serangan jantung di usia muda.

Resiko Diabetes

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, menunjukkan bahwa resiko diabetes meningkat 14% untuk setiap 2 jam nonton TV tiap hari. Penelitian lain oleh Journal of Lipid Research menemukan hasil bahwa orang yang nonton TV lebih dari 40 jam per minggu, tiga kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 (Non Insuline Dependent Diabetes Melitus), dibanding yang nonton TV kurang dari 1 jam tiap hari atau 7 jam per minggu. Peneliti berpendapat, peningkatan resiko itu sangat mungkin karena nonton TV meningkatkan aktivitas ngemil, tapi badan kurang bergerak. Jadi, masih suka, berlama-lama di depan TV? Kalau TV mati sih nggak masalah. Hehehe... Pilihan bijaknya adalah, imbangi hobi nonton TV dengan olahraga teratur. Akur kan? :) Eh tunggu dulu, masih ada dampak lainnya yang akan segera saya paparkan, segera!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun