Tuhan, aku gundah gulana. Hatiku ndak enak. Segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini benar-benar bagai angin badai yang memporak porandakan hatiku. Tapi Firman Tuhan bilang : Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Benar apa yang Tuhan katakan, ketika hatiku porak poranda, maka hidupku juga serasa macet. Hatiku serasa ngganjel, ada yang mengganjal di suatu sudut, dan rasa-nya itu ndak enak, berat. Tapi Firman Tuhan katakan, aku harus menguasai diri, harus taat. Jadi ya sudahlah, Tuhan, Engkau yang ber-Firman, tentu Engkau bertanggung jawab atas FirmanMU. Hidupku ini milikMU, Tuhan, jadi terserah padaMU saja-lah.. :) Tuhan, Engkau kan tau, tujuan hidupku hanyalah untuk menyenangkan hatiMu, mempermuliakan namaMU. Kalo suatu saat ada halang rintang dalam jalanku untuk menyenangkan hatiMU, mempermuliakan namaMU, Engkau juga maha tau lah Tuhan, itu force majeur, di luar kemauan-ku :) Bukankah yang penting, segala sesuatu aku lakukan untukMU ? Biarlah Engkau jadi hakim yang adil dalam hidup kami :) Nahh.. sekarang udah agak lega deh hati-ku ini ;p Tahu bahwa Engkau maha tau, tahu bahwa Engkau maha adil, tahu bahwa Engkau pembelaku, tahu bahwa Engkau setia, dan di atas semua-nya itu, tahu bahwa Engkau mengasihiku, itulah yang menenangkan hatiku :) Terimakasih Tuhan :) Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H