Beberapa bulan lalu saya dihubungi oleh Staf Direktorat PSMA Kemendikbud untuk menjadi Nara Sumber Best Practice keterlaksanaan Pendidikan Karakter, Program Literasi dan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) di salah satu Hotel di Bandung. Peserta dari kegiatan tersebut adalah perwakilan para Pengawas dan Kepala Sekolah yang ditunjuk sebagai SMA Rujukan dari seluruh wilayah Indonesia. Saya sempat berkenalan dengan beberapa Pengawas dan Kepala sekolah , ada yang dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung, Malang, Bali, Palembang, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan nama daerahnya.Â
Saat Ishoma, saya ngobrol dengan salah satu Kepala Sekolah SMA Swasta terbaik di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di daerah  Rawamangun.Saya mengawali dengan menyampaikan selamat kepada beliau karena peminat masyarakat bersekolah di tempatnya sangat besar jumlahnya.
Namun, di akhir pembicaraan, Kep Sek dari SMA tersebut menyampaikan testimoninya bahwa beliau sangat mengagumi paparan saya mengenai best practice penerapan Pendidikan Karakter di SMA Lazuardi. Beliau menambahkan bahwa sekolahnya belum memiliki kemampuan untuk menerapkan program pengembangan pendidikan karakter seperti yang sudah direalisasikan di SMA Lazuardi.
Beberapa Minggu berikutnya saya dihubungi via What's App oleh salah seorang Wakil Kepala Sekolah Negeri ternama di daerah Bekasi menanyakan siapa di sekolah kami yang mengisi materi Pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math), saya menjawab bahwa yang mengisi materi pembelajaran STEM di sekolah saya adalah saya sendiri. Bapak tersebut akhirnya meminta saya untuk menjadi Nara Sumber Pembelajaran berbasis STEM di sekolahnya. Saya menerima tawaran tersebut dan diminta menjadi pemateri pelaksanaan In House Training di sekolah tersebut. Tawaran beliau  tidak bisa saya tolak karena kami sama sama sebagai sekolah yang sedang diminta oleh Direktorat PSMA Kemendikbud untuk melaksanakan program unggulan Kemendikbud .
In House Training pun terlaksana dan  kemudian diakhiri dengan penutupan dari Kepala Sekolah. Dalam sambutan di penutupan itu, Kepala sekolah kembali menyampaikan bahwa Lazuardi namanya sangat harum karena banyak menorehkan prestasi, bahkan beliau menyampaikan di Bulan Juni 2019 ini Lazuardi baru saja memperoleh Medali Perak di kegiatan OKSEF di Izmir, Turki.
Terakhir, beliau berencana akan melakukan studi banding di SMA Lazuardi.
Alhamdulillah, poin akhir tersebut menjadi penguat motivasi saya bersama teman-teman Manajemen dan guru-guru untuk terus berkomitmen mengembangkan Pendidikan Karakter  dan program-program lainnya di SMA Lazuardi.(Agus Purwanto - Kepsek sma lazuardi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H