Seringnya error di Kompasiana membuat saya agak malas menulis, namun sudah janji saya kepada diri sendiri, bahwa saya tetap mau menulis.
Jadilah artikel abal-abal ini yang terinspirasi oleh hasil menonton rekaman ulang Ahok vs DPRD DKI. Video yang berdurasi sekitar 6 menit tersebut, membuat saya bisa mengamati “sang bintang”, Pak Ahok, termasuk body languagenya.
Sebelum beliau diberi kesempatan berbicara, saya lihat P Ahok tenang dan kelihatan santai. Kalau saya, pasti sudah letih lesu ngantuk grogi, karena malam sebelumnya, tidak bisa tidur. Saat diberi minuman , P Ahok mengucapkan terima kasih dengan senyumnya yang lepas, dan nampaknya malah mengucapkan 2 kali “terima kasih” dan tidak kelihatan galaknya sama sekali.
Saat mengambil mikrofon dan berbicara itulah kelihatan P Ahok yang asli, berapi-api. Karena sudah tahu dari media berita apa yang dibicarakan, saya hanya melihat wajah P Ahok saja, dan dari pengamatan tersebut, saya melihat telinga kanannya.
Katanya (hanya katanya, jadi kebenarannya tidak bisa dibuktikan) kalau seseorang memiliki telinga yang panjang, maka umurnya juga panjang. Kalau P Ahok tetap konsisten dengan perjuangannya melawan korupsi, pasti rakyat yang anti korupsi akan tetap mengharapkan kehadirannya, agar bersama-sama bisa menciptakan negara yang bebas korupsi.
Tentunya semua mendoakan agar P Ahok sehat dan berumur panjang supaya tetap bisa mengabdi kepada rakyat yang dicintainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H