Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Metro Manila Terletak di Atas Lempeng Gempa Aktif yang Sedang "Tidur"

4 Juni 2014   16:15 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Suatu siang di ruang kantor saya, tiba-tiba saya merasa pusing tanpa sebab. Saya pikir vertigo saya kambuh, tapi koq tiba-tiba? Biasanya vertigo saya kambuh kalau kurang tidur atau terlalu capek.

Tiba-tiba, office boy saya berteriak "lindol" (mirip dengan "lindu" bahasa Jawa yang artinya "gempa"). Saya langsung berdiri dan melihat lonceng bergoyang-goyang. demikian juga benda-benda lainnya. Tidak lama kemudian, petugas gedung meminta agar semua karyawan turun melalui tangga darurat dan dilarang melalui lift.

Dengan tergopoh-gopoh, setelah mengunci kantor, kami semua turun, dan begitu sampai di lantai dasar, sudah banyak karyawan lain di sana. Gempa masih berlangsung tapi tidak sekencang sebelumnya.

Setelah reda, kami semua diijinkan kembali masuk ke kantor.  Sesudah itu, saya mencari tahu tentang gempa di Filipina, khususnya Metro Manila, ibukota negara Filipina, baik di suratkabar, teman mau pun internet.

Ternyata, memang ada lempeng gempa aktif yaitu West Valley Fault, yang terletak di sisi Barat Metro Manila. Berdasarkan statistik,  gempa di Metro Manila terulang dalam rentang waktu antara 200 - 400 thn, dan banyak ahli memperkirakan bahwa lempeng gempa ini "sudah waktunya" bangun dari tidur nyenyaknya... Ngeri ya??  Apalagi sebagai ibukota negara dengan banyak gedung-gedung tinggi dan rumah-rumah warga, maka katanya, kalau gempa terjadi di atas 7 skala richer, maka diperkirakan ratusan ribu penduduk meninggal dan terluka, dan jutaan perlu dievakuasi. Katanya juga, gedung-gedung tinggi hanya kuat menahan gempa maksimal 7 skala richter.

Menilik penanganan gempa dan bencana alam yang hampir tiap tahun terjadi disini, siapkah pemerintah Filipina menghadapi bencana alam ini, apalagi gempa bumi tidak bisa diperkirakan sebelumnya ?? Semoga... Indonesia dipuji lho saat terjadi typhoon Yolanda tahun yl karena katanya penanganan tsunami Aceh  lebih terorganisir.

Artikel IMAGINE THE WORST di koran Philippine Daily Inquirer tgl 3 Juni kemarin, membuat hati saya lebih kecut lagi :

PHILVOLCS (yaitu Badan yang mengurus gempa) Director, Renato Solidum Jr recently urged local government leaders to prepare for "a possible major earthquake up to Intensity 8" that he said might hit Northern Luzon and some parts of the Cordillera region.

Menurut sejarahnya, gempa serupa pernah terjadi pada thn 1645 dan meluluhlantakkan bangunan dan ribuan korban di Manila yang terletak di Luzon Tengah,  padahal itu dulu waktu Manila masih bebas dari bangunan tinggi

Catatan :

Seperti halnya Indonesia, Filipina terdiri dari banyak kepulauan, dan hampir tiap tahun terjadi bencana alam, di bawah ini adalah yang terbilang besar yang terjadi thn 2013  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun