Sudah banyak artikel yang membahas tentang persahabatan. Seorang sahabat  bahkan dikatakan bisa melebihi keluarga sendiri. Hal-hal yang tidak dibicarakan dengan keluarga, bisa disharingkan bersama sahabat tanpa tedeng aling-aling.
Sahabat tidak diciptakan dalam sehari, namun ibarat tanaman, harus dipupuk, dipelihara, dijaga agar tetap hidup dan awet. Sebaliknya, musuh bisa diciptakan setiap saat, kapan saja.
Indahnya persahabatan ini saya rasakan saat bertemu dengan sesama Kompasianer baik di Jakarta mau pun di Jogjakarta. Walau pun kami sering ber-sharing ria di dunia maya, namun belum pernah bertemu langsung. Herannya begitu bertemu, serasa sudah mengenal bertahun-tahun, karena lewat tulisan-tulisan mereka, sedikit banyak kami sudah sering menyapa dan mengenal mereka. Bahkan acapkali kami juga sudah mengenal wajah-wajah mereka lewat foto-foto profile atau yang menyertai artikel mereka.
Saat cuti akhir tahun 2014 yl, saya meluangkan waktu bertemu para sahabat tersebut, setelah sebelumnya mengontak Mas Thamrin Sonata, yang pernah bersama-sama membantu saya menulis buku bersama  Kompasianer yang lain. Kemudian Mas TS, demikianlah beliau sering dipanggil, mengontak yang lain-lain, dan disepakati berkumpul di lokasi kantor Kompasiana, Palmerah Selatan, Jakarta. Kemudian sang Ibu Guru, Maria Margaretha, mengajak saya ke kantor Kompasiana, sambil menunggu kehadiran yang lain.
Walau pun saat ke sana yaitu pada tgl 26 Desember 2014 adalah hari libur , saya bisa bertatap muka langsung dengan para pengasuh admin blog kesayangan saya ini. Setelah mengamati dan mendengar penjelasan tugas-tugas mereka,  saya semakin menghargai hasil kerja para pengasuh, karena tidak ada waktu luang bagi mereka, kecuali baca dan membaca seluruh artikel yang masuk. Bayangkan, dalam waktu satu jam saja, berapa banyak artikel yang harus dibaca dan dipahaminya. Salut…
Dari Jakarta, saya kembali membuat janji untuk bertemu salah seorang Kompasioner aktif dari Jogjakarta, Bapak Astokodatu, dan kami diterima dengan sangat baik di rumahnya oleh beliau dan istrinya, bahkan disuguhi jajanan kesukaan kami-kami, dan saat pulang, malah disangoni beberapa lontong kacang hijau yang enak dan menyehatkan oleh Ibu, selain dibekali 2 buku oleh Bapak.
Terima kasih atas persahabatan ini, dan suatu waktu pasti bertemu kembali.
Beberapa foto pertemuan tersebut saya ungguh di sini.
[caption id="attachment_347360" align="aligncenter" width="336" caption="Di kantor Kompasiana (dok pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_347361" align="aligncenter" width="448" caption="Mejeng di parkiran kantor (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_347363" align="aligncenter" width="448" caption="Mejeng di restoran (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_347364" align="aligncenter" width="448" caption="Bersama Bapak / Ibu Astokodatu - Jogja (dok pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H