[caption id="attachment_339401" align="aligncenter" width="448" caption="Paus Fransiscus (www.ibtimes.co.uk)"][/caption]
[caption id="attachment_339403" align="aligncenter" width="448" caption="Paus Fransiscus bersama Cardinal Luis Antonio Tagle, Manila (www.catholicworldreport.com)"]
Saat ini Filipina sedang mempersiapkan kunjungan Paus Fransiscus (78 thn) yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 15 - 19 Januari 2015. Paus akan berkunjung ke 11 tempat di Filipina, antara lain ke daerah Tacloban, Visayas Timur, yang menderita akibat topan hebat Yolanda dan tsunami pada bulan November 2013. Di sana Paus akan mengadakan jamuan makan siang dengan para korban bencana tersebut.
Paus adalah pemimpin tertinggi dalam hirarki gereja Katolik dan juga merupakan seorang Kepala Negara Vatikan. Filipina merupakan negara dengan mayoritas penduduknya (+/- 85%) beragama Katolik Roma. Tentunya kunjungan ini menjadi sangat istimewa karena merupakan kunjungan pertama sejak beliau menjabat dan merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Filipina selama abad 20 dan 21 ini. Dua Paus sebelumnya adalah Paus Paulus VI (1970) dan Paus Yohanes Paulus II (1981 & 1995).
Tidak seperti tradisi sebelumnya bahwa seorang Paus berasal dari negara-negara di Eropa, kali ini Paus Fransiscus berasal dari Argentina, Amerika Latin, dan saat di Argentina beliau menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Paus Fransiscus ini menjadi menonjol karena beberapa hal di bawah ini :
++Saat masih menjabat sebagai Uskup Agung di Argentina, beliau menolak tinggal di kediaman Uskup yang telah disediakan, namun memilih tinggal di apartment kecil, serta melakukan kegiatan sehari-hari sendiri, termasuk memasak. Selain itu, juga memilih menggunakan kendaraan umum walau pun disediakan kendaraan pribadi. Fotonya saat di kereta metro pernah beredar luas di media.
Demikian pula, dalam jabatannya sebagai Paus sekarang, beliau tinggal di Vatican Guest House, bukan di istana kepausan, seperti layaknya seorang Paus.
++Senang “blusukan” dan hal ini sering merepotkan pengawalnya, terutama saat tiba-tiba menyimpang dari agenda utama, karena menemui umatnya yang sangat dicintainya
++Sederhana, rendah hati. Pernah suatu kali, beliau menelpon sendiri agen korannya di Buenos Aires, sesaat setelah menjabat sebagai Paus karena akan berhenti berlangganan koran.
++Gereja Katolik bukannya bebas dari korupsi, dan Paus bertekad membasmi korupsi ini, dan katanya “corrupt should be tied up to a rock and thrown into the sea” (nah, para koruptor, siap-siap dibuang ke laut)
++Mengutamakan sisi kemanusiaan, seperti halnya pernyataannya terhadap kaum gay yang harus tetap dihormati dan dicintai sebagai manusia; protesnya terhadap imam yang tidak mau membaptis anak yang dilahirkan dari seorang ibu tunggal (unwed mother), dll.
++Pro kaum miskin dan tertindas, bahkan dalam rencana kunjungannya ke Filipina, Paus mengutamakan bersama kaum yang miskin dan menderita, dan kabarnya menolak untuk mengadakan jamuan dengan kaum kaya, termasuk keluarga Marcos.
++Memiliki rasa toleransi yang tinggi dan kebersamaan terhadap agama-agama lain
Semoga kunjungan Paus ke Filipina bisa meneguhkan kembali harapan bagi kaum tertindas dan terpinggirkan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H