Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bu, kok Masih Menonton TVRI?

21 Mei 2015   07:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beberapa hari yang lalu, seorang teman bertamu ke rumah saya, dan saat itu saya sedang menonton televisi. Begitu memasuki rumah saya, dan melihat saya sedang menonton siaran TVRI, dia kaget dan bertanya mengapa saya masih menonton TVRI.

Saya tidak menduga pertanyaan tersebut, dan saya  balik bertanya, apa yang salah dengan TVRI ? Jawabnya karena banyak channel televisi swasta lain yang lebih bagus.

TVRI lahir pada tahun 1962 dan saat itu,  belum bisa dijangkau oleh semua penduduk. Kelahirannya bersamaan dengan diselenggarakannya Asian Games di Jakarta .  Orangtua saya baru bisa memiliki pesawat tivi jauh setelah kelahirannya, maklum mereka bertempat tinggal di kota kecil. Itu pun merupakan hadiah dari saya setelah saya bisa bekerja serta mencicil pesawat tersebut. Saya masih ingat bahwa saat itu kantor  didatangi pemilik toko  elektronik yang menawarkan kredit bagi para karyawan.

Saking senangnya membelikan pesawat tivi untuk orangtua di kampung halaman, secara khusus saya ijin cuti dari kantor untuk pulang dengan menaiki travel dan memesan kursi ekstra untuk menempatkan tivi tersebut. Sejak itu orangtua memiliki hobby baru menonton tivi, yaitu siaran TVRI.

Berlanjut ke topik di atas, mengapa koq saya masih bisa menikmati TVRI di tengah banyaknya televisi swasta sekarang ini ?

Alasan saya antara lain :

nBebas iklan

nBanyak menyiarkan tempat-tempat di Indonesia, sehingga bisa mengetahui budaya serta kebiasaan di daerah tersebut, tanpa harus berkunjung ke tempat tersebut

nTidak ada berita gosip artis, atau talkshow sejenis yang seringkali saya mendengarnya di televisi lain secara diulang-ulang

nBerita-berita regional mau pun internasional selalu ter –update

nDalam menyuarakan kebijakan pemerintah, beritanya cukup seimbang, misalnya dengan mengundang pembicara lain yang mungkin tidak sependapat dengan kebijakan tersebut. Jadi biar pun milik pemerintah, namun tetap tidak memihak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun