[caption id="attachment_316733" align="alignnone" width="269" caption="Anak-anak bermain di kuburan North Cemetery Manila"][/caption]
[caption id="attachment_316734" align="alignnone" width="280" caption="Tempat tinggal di kuburan - North Cemetary Manila"]
[caption id="attachment_316737" align="alignnone" width="273" caption="Kehidupan di kuburan North Cemetery Manila"]
Dalam menyambut Hari Anak Nasional, saya ingin menyoroti tentang kehidupan sebagian anak-anak miskin dari yang termiskin (poor of the poorest) yang tinggal di "apartment" di kuburan North Cemetery Manila. Saya sendiri belum pernah kesana, namun semoga foto-foto di atas bisa mewakili gambaran bagaimana di tengah-tengah masyarakat yang mengagungkan keduniawian di atas segalanya, masih banyak anak terlantar yang harus hidup di kuburan.
Menurut sejarahnya, penghuni yang jumlahnya sekitar 10,000 telah bertempat tinggal selama lebih dari 50 thn secara turun temurun. Mereka tidak mampu membeli rumah sehingga menempati kuburan sebagai tempat tinggal dan mencari nafkah.
Sebagian dari mereka adalah juru kunci kuburan, dan sebagian membuka usaha di kuburan tsb, seperti membuka "sari-sari store" (warung), atau penggali kubur, dll.
Dari foto-foto tsb terlihat bahwa sebagian kuburan ditumpuk-tumpuk, dan tempat paling atas, dijadikan tempat tinggal, mereka menaiki tangga layaknya rumah susun atau apartment. Atau ada juga yang menempati kuburan luas milik orang kaya, dan si penghuni memang ditugaskan menunggu dan menjaga kuburan tsb.
Pemerintah daerah sebenarnya sudah berupaya agar mereka meninggalkan tempat tsb, namun seperti halnya di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, tidak mudah memindahkan mereka, kecuali mungkin seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, yaitu merelokasikann mereka ke tempat lain dengan segala pendekatan kemanusiaan.
Umumnya anak-anak yang dilahirkan dan dibesarkan di daerah tsb tidak akan mendapatkan pendidikan yang baik, dan akibatnya secara turun temurun akan mewarisi kehidupan seperti itu sepanjang waktu.
Semoga tulisan ini menggugah hati nurani kita semua bahwa masih banyak anak-anak yang menderita di bumi ini, dan menjadi perhatian pemerintah di mana pun juga berada.