[caption id="attachment_318216" align="alignnone" width="336" caption="Di Andora (dok pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_318217" align="alignnone" width="336" caption="Lourdes (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_318218" align="alignnone" width="448" caption="Lourdes (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_318219" align="alignnone" width="448" caption="Vatikan (dok pribadi)"]
[caption id="attachment_318220" align="alignnone" width="448" caption="Roma (dok pribadi)"]
Barcelona - Lourdes
Barcelona yang nyaman dan indah itu kami tinggalkan, karena kami akan menuju ke Lourdes, Perancis. Kami melalui perjalanan panjang lagi, dan saat melewati negara Andora, yang sangat indah dan diapit pegunungan, kami mampir di suatu restoran untuk makan siang. Angin serta hawa dingin menyambut kami sehingga beberapa teman sengaja jalan cepat untuk menghalau rasa dingin itu. Kami sangat menikmati berfoto ria di sekitar restoran, terutama di depan bunga-bunga indah nan menawan.
Lourdes adalah kota kecil di pegunungan yang setiap tahun ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru dunia. Bunda Maria menampakkan diri kepada anak kecil, Bernadette, pada tahun 1858. sebanyak 18 x. Banyak orang sakit yang berkursi roda dibantu petugas sukarelawan yang melakukan ziarah untuk mengharapkan kesembuhan, baik jasmani mau pun rohani.
Saat yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu prosesi lilin pada malam hari. Ditengah hawa dingin menggigil, kami berkumpul dan bersama-sama dengan peziarah dari berbagai negara, berdoa rosario, dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, diselingi dengan lagu-lagu pujian AVE MARIA. Merinding kalau ingat itu semua.
Keesokan harinya, dalam suasana yang sudah lebih segar, kami diminta untuk berkumpul kembali dan bersama-sama ke suatu tempat untuk bisa mandi di kolam air suci yang diyakini bisa menyembuhkan.
Karena masih pagi, antrian belum terlalu panjang, dan kami diminta untuk duduk sambil menunggu kolam dibuka. Untunglah kami datang awal, karena beberapa saat kemudian, banyak grup berdatangan dan makin penuhlah tempat tsb. Akhirnya, petugas datang dan satu demi satu kami diminta untuk memasuki ruang kecil sambil menunggu giliran masuk kolam. Dalam keadaan yang super dingin, kami diminta melepaskan semua baju dan diberi handuk sebagai penutup, kemudian dengan dibantu 2 petugas, kami diminta "nyemplung" di kolam kecil sambil berdoa sebentar, dan setelah itu diberi handuk yang dilepas tadi untuk mengeringkan badan. Kolam tsb dipakai untuk masing-masing peziarah, jadi tidak bersama-sama dengan yang lain, dan kolam untuk wanita dan pria dipisahkan. Pengalaman yang sangat berkesan dan banyak yang menangis karenanya. (Catatan : Kira-kira 5 hari sesudah kunjungan kami, Lourdes dilanda banjir besar akibat hujan deras dan luapan sungai yang melewatinya).