Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengalaman Perjalanan Ziarah Rohani ke Eropa (2): Perancis, Monaco, Itali

15 Agustus 2014   17:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:28 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318216" align="alignnone" width="336" caption="Di Andora (dok pribadi)"][/caption]

[caption id="attachment_318217" align="alignnone" width="336" caption="Lourdes (dok pribadi)"]

14073934361176058401
14073934361176058401
[/caption]

[caption id="attachment_318218" align="alignnone" width="448" caption="Lourdes (dok pribadi)"]

1407393481172560534
1407393481172560534
[/caption]

[caption id="attachment_318219" align="alignnone" width="448" caption="Vatikan (dok pribadi)"]

14073935331423426543
14073935331423426543
[/caption]

[caption id="attachment_318220" align="alignnone" width="448" caption="Roma (dok pribadi)"]

140739356774482966
140739356774482966
[/caption]

Barcelona - Lourdes

Barcelona yang nyaman dan indah itu kami tinggalkan, karena kami akan menuju ke Lourdes, Perancis. Kami melalui perjalanan panjang lagi, dan saat melewati negara Andora, yang sangat indah dan diapit pegunungan, kami mampir di suatu restoran untuk makan siang. Angin serta hawa dingin menyambut kami sehingga beberapa teman sengaja jalan cepat untuk menghalau rasa dingin itu. Kami sangat menikmati berfoto ria di sekitar restoran, terutama di depan bunga-bunga indah nan menawan.

Lourdes adalah kota kecil di pegunungan yang setiap tahun ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru dunia. Bunda Maria menampakkan diri kepada anak kecil, Bernadette, pada tahun 1858. sebanyak 18 x. Banyak orang sakit yang berkursi roda  dibantu petugas sukarelawan yang melakukan ziarah untuk  mengharapkan kesembuhan, baik jasmani mau pun rohani.

Saat yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu prosesi lilin pada malam hari. Ditengah hawa dingin menggigil, kami berkumpul dan bersama-sama dengan peziarah dari berbagai negara, berdoa rosario, dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia,  diselingi dengan lagu-lagu pujian AVE MARIA. Merinding kalau ingat itu semua.

Keesokan harinya,  dalam suasana yang sudah lebih segar, kami diminta untuk berkumpul kembali dan bersama-sama ke suatu tempat untuk bisa mandi di kolam air suci yang diyakini bisa menyembuhkan.

Karena masih pagi, antrian belum terlalu panjang, dan kami diminta untuk duduk sambil menunggu kolam dibuka. Untunglah kami datang awal, karena  beberapa saat kemudian, banyak grup berdatangan dan makin penuhlah tempat tsb. Akhirnya, petugas datang dan satu demi satu kami diminta untuk memasuki ruang kecil sambil menunggu giliran masuk kolam. Dalam keadaan yang super dingin, kami diminta melepaskan semua baju dan diberi handuk sebagai penutup, kemudian dengan dibantu 2 petugas, kami diminta "nyemplung" di kolam kecil sambil berdoa sebentar, dan setelah itu diberi handuk yang dilepas tadi untuk mengeringkan badan. Kolam tsb dipakai untuk masing-masing peziarah, jadi tidak bersama-sama dengan yang lain, dan kolam untuk wanita dan pria dipisahkan. Pengalaman yang sangat berkesan dan banyak yang menangis karenanya. (Catatan : Kira-kira 5 hari sesudah kunjungan kami, Lourdes dilanda banjir besar akibat hujan deras dan luapan sungai yang melewatinya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun