Kemarin (7 November 2014) saya membacaartikel di koran Philippine Daily Inquirer dengan judul “Brit charged in HK double slay frequent Angeles client” (terjemahan bebasnya : tersangka terhadap dua pembunuhan di Hong Kong sering menjadi pelanggan Angeles). Angeles yang dimaksud adalah Angeles City, salah satu kota di Propinsi Pampanga, dan kira-kira satu jam jauhnya kalau berkendaraan mobil dari Metro Manila. Angeles City terkenal sebagai “red district” yang banyak dikunjungi oleh turis.
Salah satu pengunjung yang sering kesana adalah tersangka pembunuh 2 WNI, Rurik Jutting , dengan korbannya bernama Seneng Mujiasih dan Sumarti Ningsih.
Menurut keterangan seorang hostess yang mengenalnya, Jutting disukai karena royal. Dia akan menghabiskan uang kira-kira sebesar P 20,000 (+- Rp 5 juta) semalamdi bar tersebut. Dia merupakan tamu yang rutin berkunjung sejak bulan Januari, dan pernah memiliki seorang pacar, namun putus sekitar bulan Agustus. Sejak putus dengan pacarnya tersebut, Jutting tidak pernah terlihat di bar tersebut.
Catatan :
Angeles City menjadi daerah “red district” saat Amerika Serikat mempunyai pangkalan udara di sekitar daerah tersebut, yaitu Clark. Namun bar mau pun motel di sana tetap bertahan walau pun pangkalan udara di sana sudah ditutup sejak tahun 1991. Banyak wanita-wanita dari daerah miskin mencari nafkah dan bekerja di bar dan motel tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H