Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kondom Gratis di Hari Valentine di Filipina

13 Februari 2015   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14237941151006212831

[caption id="attachment_396580" align="aligncenter" width="610" caption="Ilustrasi Valentine"][/caption]

Saat baru datang di Manila, seorang pastor Katolik memberi tahu saya sambil guyon, bahwa sekitar bulan Januari, akan banyak remaja melahirkan bayi tanpa ayah. Mengapa demikian? Hal ini karena di bulan Valentine, Februari, banyak remaja melakukan pre-marital sex, yang mengakibatkan kehamilan. “Akh, masa?” jawab saya.

Kemudian, saya memiliki seorang Asisten Rumah Tangga (ART) berusia 19 tahun, drop out kuliah, sulung dari 8 bersaudara. Dia mengatakan tidak memiliki biaya melanjutkan kuliah karena ibunya hanya pedagang sayur dan ayahnya kerja serabutan. Saya tetap mendorong dia untuk kuliah lagi, sampai akhirnya dia kuliah sore dan malam hari sesudah mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Suatu malam sekitar jam 23.00, saya terbangun dan kaget waktu melihat kamar tidurnya masih kosong, berarti dia belum pulang. Karena khawatir akan keselamatannya, saya kemudian meneleponnya, dan dia menjawab, bahwa sedang dalam perjalanan pulang. Ya sudah, saya tunggu sampai dia sampai di apartemen.

Lho koq, beberapa minggu kemudian, dia malah tidak pulang dan waktu saya kontak, HP-nya dimatikan, namun diam-diam sekitar jam 5.00 pagi, sambil ngumpet-ngumpet, dia  masuk ke apartemen saya, karena memang dia memiliki kunci sendiri. Saya marah besar, dan sambil memeluk dan menangis, dia mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya. Saya minta dia keluar dari pekerjaannya sebagai ART, karena walau bagaimanapun, dia tetap tanggung jawab saya.

Namun, dia tetap saya ijinkan bekerja di kantor sebagai tenaga administrasi, dan kira-kira bulan Agustus, sambil menangis, ibunya datang ke ruang saya, mengatakan bahwa anaknya hamil. Lho, siapa dong bapaknya? Katanya, si pacar... Saya tanya nikah resmi tidak? Jawabnya tidak… Terus kata HRD saya, dia harus di-PHK, kecuali  kalau kemudian nikah resmi. Kemudian saya jelaskan ke si ibu, dan akhirnya mereka menikah resmi dan malah meminta saya menjadi saksinya.

Kapan si anak lahir? Benar, bulan Januari.

Kasus kedua, menyangkut ART saya lagi, yang merupakan sepupu ART yang sebelumnya. Lulusan SLTA, dan ingin mengikuti kursus keterampilan gratis yang disediakan oleh desanya. Akhirnya saya ijinkan ikut kursus tersebut, bahkan saya ijinkan untuk on the job training, serta bekerja part time di suatu restoran cepat saji.

Sekitar bulan April, dia mengatakan mau keluar, saya tanyakan kenapa, dia diam saja, sampai sepupunya mengatakan bahwa dia hamil…. Niru-niru sepupunya itu?  Kapan anaknya lahir? Saya lupa, namun tidak jauh dari bulan Januari juga.

Beberapa tahun terakhir ini, kondom gratis dibagikan kepada remaja saat Valentine oleh DOH/Department of Health. Saya tidak tahu cara pembagian kondom ini, hanya mungkin dibagikan di hotel-hotel. Ini membuat marah kelompok yang anti pembagian ini, karena “Valentine’s Day is about love, not lust”. (Katanya tahun ini tidak lagi ada pembagian gratis seperti itu, namun barangsiapa memerlukannya, boleh datang ke DOH? Sami mawon, dong).

Sangat memprihatikan, bukan? Kelompok yang menentang ini, antara lain dari “Filipinos for Life”, mengatakan bahwa mereka kecewa karena sejatinya, Hari Valentine adalah untuk memperingati cinta kasih seperti yang diteladani oleh si pemilik nama Santo Valentinus, yang kepalanya dipenggal  pada tanggal 14 Februari, karena menikahkan pasangan yang saling jatuh cinta, walaupun ditentang oleh Kaisar Cladius yang kejam dan menginginkan pasukan militer yang kuat, dan melarang pria untuk menikah, supaya mau bergabung di pasukan militernya. (Catatan: Menurut beberapa artikel, ada beberapa versi asal usul Hari Valentine).

Kelompok yang menentang ini akan membagikan permen/coklat/bunga untuk memaknai manisnya kasih sayang antarmanusia, dan bukan sekedar “physical pleasures”.

Catatan:

Filipina adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Roma Katolik, dan Gereja Katolik hanya mengakui Natural Birth Control / KB Alamiah, dan menentang penggunaan alat-alat KB seperti kondom, IUD, pil, dll. Akibatnya RUU tentang KB ini terkatung-katung selama belasan tahun, dan baru disahkan pada tahun 2012 oleh Presiden yang sekarang, Benigno Acquino, di bawah tentangan Gereja Katolik Roma.

Selamat Merayakan Hari Kasih Sayang – 14 Februari .

Kasih itu sabar, rendah hati, penuh pengertian, tidak sombong, tidak memegahkan diri sendiri,  tidak bersuka cita atas ketidakadilan dan tidak korupsi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun