Bagi mak-mak kalau tiktok shop hilang bagaikan manusia tak punya nyali. Tak bisa beraksi dan bersbrasi dalam jualan.Â
Malah menuntut agar dibuatkan lagi yang lebih bagus.Â
Hal ini sebagai bentuk melayani  kepada masyarakat dan sekaligus konsumen. Degan cara ini terjalain komunikasi  yang kian akrab. Sehingga pagi seller berdampak  juga tambah banyak omsetnya.
Semua ini adalah harapan dari kaum mak-mak yang suka jualan. Mereka mania dan sudah bisa menggunakan tiktok shop dengan baik. Dan hal ini  berarti jualannya sudah banyak nasabahnya.Â
Tiktok shop dalam geraknya  sampai mengganggu para pedagang lainnya. Bisa dimaklumkan. Dan sebaiknya juga menggunakan tiktok shop. Ini  sebuah  berkompetensi menggunakan cara yang demikian. Supaya bisa merambah pasarannya lebih banyak.
Bagi Mak-mak bakulan memang ada rasa yang begitu wah. Dan menantang sambil berkomunikasi dengan nasabahnya. seperti seorang Mak muda yang kenalan dengan kawannya dan ngobrol. Mereka dari soal fashion hingga anak-anaknya. Buntutnya malah jualan barang.Â
Dilarangnya sebuah pelayanan masyarakat bila melanggar kode etik. Sebagai solusi juga diberikan arahan dan cara yang elegan. Soalnya kalau Mak-mak sudah begitu, maka  biasanya akan nekat dan heboh.
Suara Mak-mak  akan menjadi daya dukung pada tiktok shop agar tetap jalan untuk jualan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H