Kita tahu, sebuah bisnis tentu saja membutuhkan profit. Seenggaknya bisa menopang keberlanjutan bisnis, mulai dari penyediaan bahan baku, penyewaan tempat, gaji karyawan, serta peningkatan lainnya, mungkin kesejahteraan karyawan ke depan.
Dengan melakukan pembagian makanan gratis yang rutin diadakan oleh warteg Fast, agaknya tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan itu semua. Setelah memulai dan mengalami sendiri, Bapak Sonny mengaku ada saja yang menolong secara tidak terduga. Selain menggunakan logika, dalam mengelola warteg ini, mereka berjalan dengan iman.
Bapak Sony menuturkan, dengan kondisi pandemi seperti ini sudah dapat dipastikan usaha kuliner sangat turun drastis dibandingkan sebelumnya. Jadi, wajar sekali jika keuntungan mereka masih belum stabil. Walaupun belum tahu akan seperti apa kelanjutan Wartef Fast ke depan tetapi dia yakin bahwa niat mereka dapat bermanfaat bagi orang lain. Berharap usaha mereka terus berlanjut.
Menu spesial warteg ini rawon dan sop iga. Di Warteg mana coba yang bisa makan Rawon dan Sop Iga.
Warteg Fast masih sangat muda, ibaratnya bahkan belum sampai seumuran jagung. Kira-kira apakah bisa bertahan dalam waktu lama atau tidak? Kita tidak tahu, tapi yang jelas mereka sudah memulai. Kita berharap akan berlanjut terus-menerus hingga akhirnya semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya.
Semangat warteg fast yang menjadi contoh nyata bagi masyarakat luas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H