Masih ingat mbah surip?
Beliau adalah seorang seniman yang terkenal dengan lagu Tak Gendong, Lagu tak gendong bersama lagu-lagu lainnya yang dirangkumkan dalam satu album bersama Falcon music berjudul Tak gendong bangun tidur (2009). Mbah Surip bersama Falcon music meliris album Tak Gendong Bangun Tidur (2009). Pada tahun 2009 mbah Surip meninggal di tengah lagunya sedang berkibar.
Salah satu penyebab kematiannya dipicu oleh kopi. Kabar-kabarnya mbah Surip memang mengidap penyakit jantung dan sangat menyukai kopi. Setiap harinya dia minum hingga bergelas-gelas kopi.
Kurang tahu apakah hal tersebut berarti apa-apa bagi pengonsumsi kopi di seantero Nusantara, terutama bagi penggemar mbah surip yang juga suka minum kopi. Setiap orang tentu tidak bisa mengelak dari kematian tetapi ada banyak hal faktor yang sering kita dengar memicu kematian terjadi.
Lama sebelum dan setelah itu kopi memang selalu bahan pembicaraan.
Bertahun-tahun sebelumnya, para saintis sudah memperdebatkan tentang sifat karsinogen kafein dalam kopi terhadap manusia.
Sampai akhirnya kafein muncul dalam daftar IARC oleh WHO. Organisasi WHO mengklasifikasikan kafein masuk dalam grup 3 yang artinya kafein tidak diklasifikasikan sebagai kelompok senyawa yang bersifat karsinogen terhadap manusia. Voila!
Bu Sri Mulyani ajak millenial kurangi jajan kopi
Namun, sebenar-benarnya, kopi ibarat dua sisi mata koin, kopi bisa memberi efek negatif apabila diminum melebihi porsi tubuh seperti meningkatkan asam lambung dan membuat kantong bokek. Juga dapat memberi efek positif bagi pengonsumsinya.
Setiap orang memiliki takaran masing-masing. Dalam porsi yang pas sesuai takaran tubuh masing-masing, minum kopi justru dapat meningkatkan kerja jantung. Kopi juga mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan.
Ngomong-ngomong saya berbicara tentang kopi asli yang diolah dari tanaman, kopi hitam. Bukan kopi dengan berbagai-bagai tambahan komposisi lain, susu, gula, dsb.