Hai, adakah diantara kita yang weekend ini sedang berpikir akan memindahkan satu dua pot tanaman hias ke dalam rumah?
Atau mungkin malah sudah melakukannya sejak lama. Ya! Menambah tanaman hias sebagai penghuni meja kerja atau ruangan yang kita inginkan mungkin bisa menjadi ide brilian. Kehadiran tanaman hias dapat memberi suasana segar dalam ruangan.
Apalagi buat kamu yang tinggal di perkotaan dan pekerja yang menghabiskan waktunya rata-rata bekerja di kantor hingga 8 jam. Tinggal di perkotaan atau wilayah dengan padat penduduk kadang menjadi tantangan tersendiri. Perlu usaha lebih banyak mendapatkan suasana segar dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, misalnya harus keluar rumah dulu.
Memang pada beberapa wilayah, beraktivitas di dalam ruangan menjadi pilihan ternyaman. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan ruang gerak semakin sempit. Bangunan semakin bertumbuh setiap harinya dan aktivitas masyarakat di luar semakin padat.
Lalu lalang tranportasi misalnya menimbulkan berbagai macam polusi udara serta kebisingan membuat masyarakat lebih memilih tinggal di dalam ruangan. Asumsi waktu yang terpakai di dalam ruangan ialah hingga 90%. Bahkan gak sedikit kegiatan yang dulunya tampaknya hanya bisa dilakukan di luar ruangan sekarang berpindah ke dalam ruangan, seperti beberapa jenis olahraga.
Namun ternyata permasalahan tidak sampai disitu. Semakin lama seseorang di dalam ruangan, tidak tertutup kemungkinan akan mengalami sick building syndrome. Sindrom ini disebabkan oleh berbagai polusi yang berasal dari dalam ruangan itu sendiri.
Polusi dalam ruangan berasal dari material bangunan, peralatan, produk pembersih, aktivitas memasak, serta kegiatan lainnya yang kerap kita lakukan di dalam rumah. Termasuk karbondioksida yang dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri pada saat melakukan ekskresi.
Meletakkan tanaman hias di dalam ruangan dikenal dapat mengurangi berbagai polutan penyebab sick building syndrome. Dalam beberapa penelitian, tanaman hias terbukti memiliki kemampuan menyerap berbagai polutan dalam ruangan.
Berdasarkan penelitian NASA, hasil uji menunjukkan adanya kemampuan tanaman menyerap polutan berupa zat kimia dalam ruangan. Uji ini dilakukan dengan menguji tiga polutan yang kerap terdapat di ruangan.
Polutan tersebut ialah benzena, trikloroetilen, dan formaldehida. Ketiga polutan ini berasal dari material bangunan yang dipakai saat proses produksi material bangunan.
Penelitian yang dilakukan NASA berlangsung selama dua tahun dengan memaparkan tanaman hias menggunakan ketiga jenis zat kimia tersebut. Jumlah paparan yang diberikan 15 hingga 20 ppm, jumlah paparan yang tergolong tinggi di ruangan. Penelitian ini dilakukan terhadap sekitar 14 jenis tanaman lokal. Beberapa jenis tanaman ini bisa kita temukan dengan mudahnya.