Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perpisahan Itu Bagaikan Panggilan Monster, Menghadapinya Ibarat Melawan Raksasa

19 Februari 2019   18:37 Diperbarui: 19 Februari 2019   18:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
consequenceofsound.net

"Ketika perpisahan tiba maka mencintai ialah hal terburuk yang pernah terjadi. Seburuk itukah?"

Semestinya di bulan kasih sayang ini, ulasan film lebih cocok tentang jatuh cinta, cinta lama bersemi kembali atau mendapatkan cinta. Jadi film-film yang sendu agak disimpanlah dulu. Kalau sudah begitu semuanya terlihat sesuai tempatnya. Tapi tunggu dulu! Kali ini kita coba melihat ungkapan cinta dari persepsi film yang bisa menitikkan air mata. Sebab film sendu sebenarnya tak kalah soal memberi pelajaran tentang cinta. Agar ketika perpisahan tiba setidaknya tidak ada penyesalan mengapa dulu harus bertemu dengan cinta.

Tak seorang pun mengharapkan kehilangan orang yang dicintai

Menghadapi masa akan kehilangan orang yang dicintai merupakan mimpi terburuk dalam hidup. Rasa takut, sedih, pilu, semuanya bercampur aduk. Dunia rasanya akan berakhir. Kata-kata tak cukup mengungkapkannya.

Meski ada orang lain yang menghibur, rasa sedih itu tidak akan hilang begitu saja. Melepaskan orang terkasih dengan rela tidak semudah mengatakannya. 

Mengenai kehilangan, kematian orangtua contoh nyata momok paling menakutkan bagi hampir setiap orang. Pribadi yang secara biologis maupun emosional terlibat dalam kehidupan. Bahkan sejak kita masih dalam kandungan.

Kelak jika umur semakin menua, waktunya akan tiba berhadapan dengan perpisahan karena kematian. Kita, sekalipun sudah mengetahuinya, tak bisa dipungkiri rasa sedih itu tetap ada. Tangis dan air mata tidak pernah absen menjelang pemakaman hingga beberapa waktu setelahnya.

Namun bagaimana jika ternyata perpisahan itu diperhadapkan kepada seorang anak? Seorang anak yang memiliki ibu dengan keadaan sekarat. Dimana kematian sudah pasti akan datang dalam waktu dekat.

Gambaran ketakutan itu nyata sekali dalam dua film ini. Film dengan tokoh utama anak menghadapi masa-masa terakhir bersama ibunya. Ibu yang mereka harapkan bisa bersama menjaganya setiap waktu.

Menghadapi masa sakit dan mengetahui perpisahan semakin dekat ketakutan itu semakin nyata, bayang-bayang kehilangan akan menghampiri setiap saat. Seperti suara panggilan monster dan datangnya raksasa yang ingin menghancurkan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun