Dalam rangkaian pembukaan Asian Games 2018, seluruh sesi sangat apik mengalir, tanpa terasa sudah dipenghujung acara. Semarak pembukaan Asian Games, menjadi harapan akan kesuksesan Asian Games 2018 sampai di acara penutupan nantinya. Teristimewa harapan terhadap atlet-atlet Indonesia bisa meraih medali dan bermain secara supportif. Sampai saat ini puluhan medali emas, perunggu, perak telah berhasil diraih untuk Indonesia. Selamat!
Seluruh rangkaian pembukaan Asian Games memang patut diacungi jempol. Walaupun menyaksikan melalui layar televisi, hati ini tidak bisa dibohongi. Semaraknya membuat diri kagum.
Dari semua sesi, salah satu hal paling mewah ialah saat penari hadir di atas panggung dengan pakaian dan tarian masing-masing daerah. Pertunjukan yang megah ini sebagai gambaran kekayaan dan keragaman Nusantara di dalam satu kesatuan. Setidaknya, minimal 45 negara, jumlah peserta Asian Games menyaksikannya keindahan pakaian adat itu.
Pakaian bukan lagi hanya sebagai perlindungan tubuh terhadap gigitan serangga. Dari pakaian kita dikenal sebagai negara yang terdiri dari banyak suku. Dan uniknya, dalam kegaraman suku, agama serta ras kita tetap satu. "Unity in Diversity", demikian disampaikan oleh Bapak Erick Thohir pada pidatonya dalam pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018.
Turut mensukseskan Asian Games 2018, Museum Tekstil Jakarta mengadakan Asian Textiles Exhibition. Bertemakan, "Shared Roots Diverse Growth: Celebration Asias Textile Tradition", pameran ini menampilkan pakaian adat Nusantara dan negara-negara di Asia.
Pakaian dengan metode ikat clothes seperti Hinggi Kombu dari NTT, Sin Mii dari Kon Kaeng, Thailand, Abaca dari Philippina, Phasin Mee dari Laos. Barot Saya dari Philippina, Kebaya Blouse dari Singapore, Hanbook dari Korea, Long Dress dari Kazakstan yang dibuat dengan teknik printing.
Torajamelo dan Wastra Indonesia, turut aktif dalam pameran ini. Dua komunitas yang giat mengembangkan kain nusantara. Torajamelo memamerkan karya penenun dari Sulawesi (Toraja dan Mamasa) dan Nusa Tenggara Timur (Adonara dan Lembata) dengan tema, Menenum Cerita Indonesia.
Bentuk diamon pada kain Maa dan Sarita yang berasal dari Toraja merupakan gambar manusia. Motif kain ikat Sukomandi, kain tenun mengambarkan ikatan persaudaraan.