Sebuah lukisan pemandangan pantai. Disana seorang sedang duduk di atas ayunan memandang seorang bersenda gurau bersama ombak dan papan selancarnya. Adapula pohon kelapa mewakili daerah pantai.
Maccaronis or Rinca, What is The Best?
Sebuah pertanyaan seakan menjadi judul pemandangan di balik pintu kamar KMP (Kapal Motor Penumpang) Ambu-ambu milik ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Pelayaran). Kapal Ambu-ambu yang kami tumpangi dari Sikakap menuju Padang. Esok kami akan tiba sekitar pukul tujuh tepat di Pelabuhan Bungus.
Tulisan di balik pintu kamar kapal ambu-ambu itu membuat hati ini tergelitik. Coret-coretan dari banyak coretan di balik pintu yang membuat pembacanya penasaran.
Saya duga coretan di pintu kayu itu merupakan kerjaan para turis asing yang dengan berat hati meninggalkan Macaronis dan Mentawai. Barangkali juga dia atau mereka sudah singgah di Rinca sehingga pertanyaan itu bisa muncul.
Macaronis atau Rinca, hmn... kira-kira mana yang paling bagus, ya? Saya tidak bisa membandingkan keduanya saya karena saya baru berkujung ke Macaronis. Belum pernah langsung mengunjungi Rinca (Mudah-mudahan suatu saat bisa berkunjung kesana, aminnnnnn.)
Sebelum saya bercerita tentang pengalaman saya ke Macaronis, bolehlah saya menyampaikan hipotesis saya. Mengapa harus Rinca? Menurut dugaan saya ialah barangkali Macaronis sebelas dua belas dengan Rinca. Seperti Macaronis, Rinca kemungkinan memiliki nuansa mirip dengan Macaronis, sama-sama tempat bernuansa pantai.
Macaronis terletak di Desa Silabu, Pulau Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumbar. Kepulauan Mentawai terdiri atas Pulau Pagai (Utara dan Selatan), Sipora dan Siberut. Dalam bidang wisata, Kepulauan Mentawai terkenal karena keindahan alam pantainya dan memiliki banyak titik berselancar karena ombaknya menantang. Alhasil, Mentawai masuk daftar buruan turis lokal bahkan mancanegara terutama mereka para peselancar.
Tak jarang pula gerombolan turis asing kelihatan setiap kedatangan Kapal Ambu-ambu. Rombongan dengan tas-tas besar mereka, papan selancar salah satu barang yang biasa mereka bawa. Bersamaan dengan itu, kapal boat khusus dari pihak manajemen Macaronis sudah menunggu di tepi pelabuhan Sikakap. Pelabuhan Sikakap merupakan tempat persinggahan pertama Kapal Ambu-ambu.
Kapal dari Padang ke Sikakap hanya beroperasi dua kali seminggu. Berangkat dari Pelabuhan Bungus setiap pukul lima sore hari Selasa dan Sabtu. Jadwal kapal tiba setiap Rabu pagi dan Minggu pagi, berangkat sore itu juga pukul lima sore menuju Padang. Kabar-kabarnya sekarang sudah ada Kapal Mentawai Fast yang bisa menjangkau Sikakap dari Padang hanya dalam waktu empat jam. Really?